Bicara soal wisata, sepertinya tak ada yang menarik dari Karawang. Namun setelah dikulik lagi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Seperti halnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Sumatra, kota ini ternyata memiliki sebuah peninggalan kuno berupa candi. Bernama Candi Batujaya, wisata Karawang ini belum banyak diketahui wisatawan.
Baca juga : Rencanakan Pendakian Rinjani, Ini Hal yang Wajib Teman Traveler Tahu
Namun bagi Teman Traveler yang mengaku cinta wisata sejarah, pantang melewatkan kesempatan berkunjung ke sini. Daripada penasaran, yuk simak gambaran singkatnya berikut ini.
Berada di Tengah Areal Persawahan
Berada sekitar 44 km dari Karawang, Situs Candi Batujaya masuk dalam wilayah Kecamatan Batujaya. Perjalanan menuju sini memang cukup jauh, apalagi jika berangkat dari pusat kota. Namun semua akan sepadan dengan keindahan yang didapatkan.
Tak hanya bisa melihat megahnya peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang sudah ada sejak Abad ke-5 SM, Teman Traveler juga akan melihat panorama mengagumkan. Pasalnya situs ini berada tepat di tengah areal persawahan.
Sejauh mata memandang, terlihat panorama hijau yang tak bakal Teman Traveler temukan di perkotaan. Kompleks candi tampak seolah-olah menyatu dengan persawahan warga. Aroma khas sawah membuat pikiran begitu rileks. Suasananya sekitar yang begitu tenang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Candi Jiwa
Tak hanya satu, Teman Traveler bisa menyaksikan dua candi utama di kawasan Batujaya. Selain itu masih ada beberapa reruntuhan dan gundukan tanah yang diduga terdapat situs kuno di dalamnya. Benar-benar menarik bukan?
Candi pertama kerap disebut Candi Jiwa. Menurut informasi di halaman candi, bangunan kuno ini mulai berdiri sejak Abad ke lima atau tujuh Masehi, bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.
Disebut-sebut sebagai candi tertua di Jawa, bentuk situs kuno ini terlihat masih terlihat cukup sempurna. Pondasi batu batanya begitu kokoh, bagaikan tak tergerus waktu. Sayangnya, patung Buddha yang harusnya jadi penghias sudah tidak ada.
Dengan luas 19×19 meter dan tinggi 4,7 meter, Candi Jiwa tidak tampak memiliki anak tangga. Hal ini lantaran prosesi upacara tak dilakukan di bagian atas candi, melainkan di sekitarnya. Tak heran jika nampak susunan bata melingkar dengan garis tengah kira-kira enam meter di sekeliling candi.
Bagian atas Candi Jiwa sendiri memiliki bentuk mirip bunga padma atau teratai, mirip pondasi arca Buddha. Namun sekali lagi, amat disayangkan patung tersebut sudah tidak ada.
Candi Blandongan
Sekitar 100 meter dari Candi Jiwa, Teman Traveler bisa menemukan Candi Blandongan. Denahnya mirip bujur sangkar dengan luas 25×25 meter. Masing-masing sisi candi memiliki tangga masuk dan pagar langkan. Sementara itu, di bagian tengahnya terdapat semacam bekas ruangan dengan luas 10×10 meter.
Bisa disimpulkan bagian atas Candi Blandongan dulunya digunakan menggelar ritual atau upacara keagamaan. Menurut sejumlah sumber, bagian ini juga dihiasi beberapa stupa. Terbukti dari beberapa batuan bulat yang ditemukan di sekitar candi, diduga sebagai bagian dari ruangan stupa. Dibangun sekitar Abad ke lima atau tujuh masehi di era Kerajaan Tarumanegara, Candi Blandongan lebih luas jika dibandingkan Candi Jiwa.
Taman Sekitar Candi
Candi Jiwa dan Blandongan sama-sama berada di tengah areal persawahan. Namun di sekelilingnya sudah dibangun taman yang membuat pemandangan lebih eksotis dan cantik. Teman Traveler bisa duduk-duduk santai di sini, sembari menikmati panorama sekitar.
Menghabiskan waktu di taman sekitar candi benar-benar terasa menyenangkan, Teman Traveler pasti juga akan betah. Tak sedikit pengunjung tampak merebahkan diri di rumput atau bermain gitar. Suasana akan terasa makin asyik dengan hembusan angin sore yang menyegarkan.
Museum di Komplek Candi
Beberapa ratus meter dari Candi Jiwa, Teman Traveler bisa mengunjungi sebuah museum. Bangunannya sekilas mirip Masjid Demak, dikelilingi pagar batu bata. Di dalam sini terdapat sejumlah koleksi benda-benda peninggalan yang ditemukan di sekitar candi.
Teman Traveler bisa menyaksikan sendiri peralatan dan artefak kuno seperti gerabah, arca, manik-manik, lempengan besi, dan masih banyak lagi. Bahkan ada sebuah kerangka manusia yang dulunya ditemukan dekat Candi Blandongan. Hingga kini kerangka tersebut masih diteliti dengan bantuan beberapa instansi.
Asyiknya lagi, Teman Traveler tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk memasuki situs candi ini. Cukup bayar seikhlasnya di pos pertama. Uang tersebut akan digunakan sebagai retribusi kebersihan taman dan candi. Oh ya, mereka siap menerima pengunjung mulai pukul 08.00 hingga 16.00.
Bagaimana Teman Traveler, menarik bukan? Sudah saatnya memasukkan Karawang dan Situs Candi Batujaya dalam daftar destinasi liburan kalian. Next