Transportasi umum yang biasa ditemui di Paris, Prancis adalah metro alias kereta. Dari sekian banyak stasiun, ada satu tempat yang sudah lama terbengkalai. Namun karena dirasa masih bermanfaat, stasiun tua ini disulap menjadi sebuah pusat kuliner. Seperti apa bentuknya? Yuk, disimak ulasan berikut.
Baca juga : Hotel di Dubai dengan Kolam Renang Indoor Instagenic
Bekas Stasiun Metro Disulap Jadi Pusat Kulineran
Stasiun metro di Paris, Prancis ini telah lama terbengkalai hampir satu abad. Namun, sejumlah pihak melihat adanya suatu kesempatan untuk mengubah stasiun tua tersebut menjadi pusat kuliner.
Sebab selain dikenal sebagai kota mode, Paris juga punya kuliner khas yang tidak kalah terkenal. Tempat ini juga disebut sebagai Croix Rouge, salah satu pintu masuknya melalui sebuah jalan bernama 8 rue de sèvres.
Dibagi Menjadi Dua Bagian Pusat Kuliner
Pusat kuliner akan dibagi menjadi dua bagian. Peron bagian utara diisi kios dengan empat tema, yaitu kafe, deli alias toko makanan, toko wine, dan toko bahan makanan mentah. Sedangkan bagian selatan, ada restoran dan bar. Bahan makanan dari menu di sini akan mengambil dari toko-toko di peron utara.
Stasiun tua yang akan diubah menjadi pusat kuliner ini punya peron dengan panjang kurang lebih 75 meter, kedalaman sekitar 9 meter di bawah tanah. Proses pembangunan foodcourt ini akan dimulai pertengahan 2020 dan direncanakan buka untuk umum tahun 2021.
Demi Edukasi Tentang Arsitektur Lawas Prancis
Renovasi stasiun metro tua menjadi pusat kuliner ini punya tujuan mulia. Demi mengeksplorasi ruangan bawah tanah di Paris, menghidupkan kota ini dengan mengenalkan arsitektur dan budaya dari bangunan dan kulinerannya. Ditambah lagi, tempat ini bisa memberikan pengalaman wisata kuliner tidak terlupakan bagi para pengunjung.
Terbengkalai Selama Hampir 80 Tahun
Tempat ini merupakan terminal pertama dari jalur 10 Paris Metro. Telah debut semenjak tahun 1923, namun hanya beroperasi selama kurang lebih 17 tahun. Stasiun metro ini telah terbengkalai semenjak Prancis terlibat dalam Perang Dunia II. Barulah sekitar 80 tahun kemudian, muncul ide mengubah stasiun tua menjadi pusat kuliner.
Makan sembari menikmati gaya arsitektur klasik. Terbayang serunya menikmati beragam makanan di jalur kereta tersebut? Kalau Teman Traveler lebih suka pengalaman kulineran seperti apa? Next