Demi kepentingan oknum tertentu, habitat Komodo yang termasuk ke dalam keajaiban dunia ini sedang terancam. Bagaimana tidak, sejumlah resort dan juga restoran kabarnya bakal dibangun di lokasi kawasan taman Konservasi Taman Nasional Komodo yang terdapat di Nusa Tenggara Timur. Bahkan, pembangunan saranan pendukung wisata tersebut sudah mendapatkan izin dari otoritas setempat yakni Balai Besar Taman Nasional Komodo.
Baca juga : Menengok 4 Gurun Pasir di Indonesia yang Tak Kalah Indah dari Sahara
1. Keindahan Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo merupakan salah destinasi wisata yang populer di Indonesia. Lokasinya berada di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Taman nasional ini memiliki luas sekitar 603 kilometer persegi dengan wilayah total 1817 kilometer persegi. Sejak tahun 1980 yang lalu, Taman Nasional Komodo sudah digunakan untuk melindungi komodo dan habitatnya.
Daya pikat utama dari Pulau Komodo ini adalah melihat secara langsung sang naga purba dan bentang alam yang begitu cantik. Mulai dari perbukitan sampai dengan pantai, Pulau Komodo memiliki keindahan yang bisa dibilang begitu eksotik. Keindahan dan daya tariknya membuat banyak orang takjub.
2. Salah Satu Nominasi Keajiban Dunia
Pulau Komodo memang selama ini menjadi salah satu andalan wisata di Indonesia. Pada tahun 2011 yang lalu, Pulau Komodo pernah mendapatkan satu prestasi yang cukup gemilang. Berkat keindahan dan pesona dari Pulau Komodo, wisata di Indonesia ini pernah masuk dalam jajaran salah satu keajaiban dunia. Daftar tersebut dibuat oleh New7Wonders dengan menilai Pulau Komodo yang menawarkan keindahan ciptaan tuhan.
3. Pulau Komodo Mulai Naik Daun
Memang sebelumnya Pulau Komodo sudah terkenal, lebih naik daun lagi pasca menjadi 7 keajaiban dunia. Pengunjung berdatangan dari berbagai kalangan dan tempat. Baik itu wisatawan dalam negeri, juga luar negeri. Bahkan, saat masih menjadi kontestan saja pengunjung sudah meningkat drastis. Memang keindahan Pulau Komodo sangat susah untuk ditampik.
Tak hanya itu saja, nama Pulau Komodo terus disorot. Beberapa waktu terakhir juga lantaran salah satu areanya yakni sebanyak 10 hektar lahan hutan di Gili Lawa Darat kebakaran. Penyebab kebakaran tersebut diduga kuat lantaran kembang api yang digunakan untuk foto prewedding. Sampai saat ini masih terus diselidiki.
4. Rencana Pembangunan di Pulau Komodo
Berdasarkan kabar yang beredar di media sosial, lokasi yang bakal dibangun resort dan restoran ini antara lain Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Pulau Komodo. Pembangunan dilakukan oleh PT. Segera Komodo Lestari di Pulau Rinca dengan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal nomor: 7/1/IUPSWA/PMDN/2015 tanggal 17 Desember 2015 tentang Pemberian Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam pada Zona Pemanfaatan Taman Nasional Komodo seluas 22,1 hektar.
Pembangunan tersebut juga sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Komodo bernomor SK.169/T.17/TU/KSA/04/2018 tentang Pengesahan Rencana Karya Tahunan Pengusahaan Pariwisata Alam Tahap III Tahun 2018 atas nama PT. Segera Komodo Lestari. Dan ternyata warga sekitar yang tinggal di sekitaran Labuan Bajo telah mendengar desas-desus pembangunana proyek tersebut sejak tahun 2015 yang lalu.
5. Mendapatkan Penolakan dari Berbagai Pihak
Proses pembangunan tempat istirahat dan juga restoran tersebut mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali dengan publik figur Indonesia. Salah satu yang paling lantang adalah Luna Maya yang menyerukan penolakan atas penggusuran habitat Komodo tersebut. Luna Maya mengeluarkan aksi protesnya melalui Instagram yang kemudian viral di berbagai akun gosip. Tidak hanya Luna Maya, banyak artis lainnya yang melakukan hal yang sama. Sebut saja artis cantik Jessica Iskandar.
Tidak hanya kalangan artis, penolakan juga dilakukan oleh banyak pihak. Misalnya saja Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (FMPP Mabar). Lalu ada juga Komisi III DPR RI yang turut menyoroti campur tangan investor di Pulau Komodo.
Perkembangan terbaru, lantaran mendapatkan pro dan kontra yang cukup santer di kalangan masyarakat Indonesia, untuk sementara waktu pembangunan di Pulau Komodo diberhentikan. Hal tersebut disampaikan dan ditandatangani langsung oleh Kepala Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan. Bagaimana, apakah Teman Traveler setuju kalau di Pulau Komodo dibangun resort? Next