Selama ini kita hanya tahu kalau warna sungai kalau tidak jernih, coklat karena banjir, atau hijau atau kuning pekat karena limbah yang jumlahnya sangat banyak. Selain warna-warna yang telah di sebutkan di atas, ada sungai warna hitam pekat. Sungai ini mengalir di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah dengan pesonanya yang sangat memukau.
Baca juga : Sambil Menunggu Pagi, ini yang Bisa Kamu Lakukan di Jogja saat Malam Hari
Berbeda dengan sungai lain yang terlihat jernih, sungai ini tidak bisa ditembus cahaya. Kita tidak bisa tahu tentang apa saja yang ada di dalam air sungai, seperti apa dasarnya, dan apakah sungai tercemar oleh limbah berbahaya sehingga warnanya sepekat ini. Well, daripada kamu terus penasaran lebih baik kita bahas dengan lebih dalam perihal sungai hitam di Kalimantan Tengah ini.
Sekilas tentang Taman Nasional Sebangau
Taman nasional Sebangau adalah sebuah kawasan hutan yang sangat dilindungi di kawasan Kalimantan Tengah. Taman Nasional ini mencakup tiga wilayah kabupaten meliputi Katingan, Pulang Pisau, dan Palangka Raya yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Di kawasan ini kamu bisa menemui banyak sekali orangutan dan juga speseis burung langka.
Di tengah kawasan Taman Nasional mengalir beberapa sungai yang cukup panjang dan lebar. Sungai-sungai ini menjadi penompang kehidupan di kawasan Taman Nasional meski warnanya hitam pekat. Ya, benar-benar hitam seperti spidol dan tanah sehingga siapa saja yang melihatnya akan menganggap kalau sungai itu telah tercemar.
Sungai Koran dan Kandungan Gambut yang Tinggi
Salah satu sungai paling terkenal di kawasan Taman nasional Sebangau adalah Sungai Koran. Sungai ini memiliki warna hitam seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Meski hitam dan terlihat pekat, sungai ini sama sekali tidak tercemar. Justru airnya masih sangat alami dan segar jika digunakan untuk mandi atau sekadar cuci kaki dan juga tangan.
Warna hitam pada sungai tidak berasal dari pencemaran limbah apa-apa. Warnanya jadi hitam pekat karena memiliki kadar tannin yang cukup tinggi. Tannin adalah semacam senyawa yang keluar dari tanah gambut. Material karbon yang telah berusia ribuan atau bahkan jutaan tahun keluar dan bercampur dengan air yang sangat segar.
Menjelajahi Sungai Hitam Sampai Puas
Cara paling asyik yang bisa dilakukan untuk menjelajahi sungai hitam nan eksotis ini adalah dengan menggunakan parahu boat. Biasanya kantor Taman Nasional Sebangau menyediakan perahu lengkap dengan pengendali dan juga pemandu. Kamu bisa naik perahu ini sambil menikmati indahnya pemandangan di sisi kiri dan kanan dari Sungai Koran.
Kalau kamu sedang beruntung, kawasanan orangutan suka bermain dan mencari makan di dekat sungai. Mereka hidup berkelompok dengan satu pejantan dominan yang badannya sangat besar. Selain orangutan, kamu juga bisa menemukan banyak spesies hewan seperti burung asli Kalimantan hingga ular-ular yang kerap melilit dahan-dahan pohon.
Waktu Terbaik Menjelajahi Sungai Koran dan TN Sebangau
Waktu terbaik untuk menjelajahi taman nasional ini adalah saat musim hujan sekitar Desember hingga Februari. Saat musim hujan, permukaan air sungai akan naik. Hal ini akan memudahkan kamu untuk menjelajahi beberapa lokasi yang hanya bisa dilalui oleh kapal. Saat musim kemarau kawasan ini jadi kering sehingga kamu harus banyak berjalan.
Bagi kamu yang ingin menemui orangutan, maka penjelajahan bisa dilakukan pada siang hingga sore hari. Kelompok orangutan biasanya datang mulai pukul 15.00 dan pergi lagi ke dalam hutan jika hari sudah gelap. Oh ya, usahakan keluar hutan sebelum malam. Kalau terpaksa di san cukup lama, kamu bisa menginap di pos jaga Taman Nasional Sebangau.
Inilah ulasan singkat tentang Sungai Koran yang memiliki warna hitam serta Taman Nasiona Sebangau. Sebentar lagi Desember nih, enggak kepengin menjelajahi kawasan rawa-rawa dan sungai bergambut di sana? Next