Arif Santoso
Kota Malang dijuluki dengan Kota Bunga. Hal ini terlihat dari tampilan taman-taman kota yang unik dan sejuk. Salah satu taman yang menjadi daya tarik pengunjung adalah Taman Tjerme. Berlokasi di Jalan Cerme, Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen Malang, taman ini mengalihkan perhatian para pejalan kaki dan para pengguna sepeda santai. Bentuk taman yang lucu dan unik ini membuat para pengunjung ingin berswafoto atau sekedar bersantai saja.
Baca juga : Melindungi Ekosistem Di Pantai Clungup Dengan Menanam Mangrove dan Menjaga Kebersihan Sekitar
Teman Traveler bisa mendatangi taman ini dengan kendaraan atau jalan kaki. Jika menggunakan sepeda dari arah Terminal Landungsari, Teman Brisik bisa menuju Patung Hamid Rusdi yang ada di Taman Simpang Balapan Ijen. Setelah itu, belok ke arah kiri sampai Jalan Merbabu. Taman Tjerme dapat diakses dengan mudah. Jalur lalu lintas taman ini dilalui angkutan umum dari arah Stasiun Kota Baru seperti mikrolet bertrayek LDH. Biaya jasa transportasi umum dari stasiun dikenakan Rp. 5.000 sekali jalan.
Ketika memasuki taman, tidak ada akomodasi biaya apa pun. Bahkan, kamu bisa parkir kendaraan dengan gratis yang disediakan di dekat Hotel The Shalimar. Untuk bermalam di The Shalimar Boutique Hotel, akomodasi penginapan dimulai dari satu juta rupiah. Keunikan taman terlihat jelas dari bentuk formasi kebun yang didesain mirip taman labirin. Sayangnya, Teman Brisik dilarang masuk di wilayah rute labirin. Petugas taman sudah menuliskan peraturan tersebut dengan tujuan agar tanaman sepanjang taman labirin tidak terinjak dan rusak.
Tujuan taman labirin ini disediakan bukan untuk dimasuki melainkan hanya digunakan sebagai tempat swafoto. Ketinggian tanaman hijau dalam labirin Taman Tjerme hanya setinggi lutut orang dewasa. Jika diperbolehkan masuk ke jalur tanaman labirin ini, tidak akan tersesat karena Teman Brisik masih bisa melihat seluruh pemandangan taman cantik ini.
Kesan klasik Taman Tjerme semakin terasa dengan adanya Gramaphone raksasa yang berada di pusat taman. Dari alat musik raksasa ini, piringan hitam menyajikan berbagai macam alunan nada yang memanjakan setiap pengunjung taman. Gramaphone berbahan tembaga ini menjadi daya tarik bagi setiap wisatawan yang ingin berswafoto lewat sosial media.
Di bagian tepi taman, bisa dibuat duduk di bawah pergola yang dihiasi tanaman-tanaman merambat. Uniknya lagi, pengunjung dapat melihat lampu-lampu yang terbuat dari caping petani di bagian atas pergola. Di bagian bawah pergola juga disediakan beberapa tanaman pot besar seperti Gelombang Cinta, Adenium, Keladi dan beberapa tanaman lain. Next
