Berkunjung ke Bali tanpa melihat tari kecak rasanya kurang lengkap. Tarian mempesona nan magis ini benar-benar menarik untuk disaksikan secara langsung. Apalagi ternyata ada banyak cerita sejarah dan makna tersembunyi di baliknya. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini Teman Traveler.
Baca juga : Enjoying the Art of Maestro Blanco at Blanco Renaissance Museum Ubud
Tarian Sakral
Meski gerakannya cukup sederhana, tarian tradisional Bali tampak menarik dan unik karena dilakukan bersamaan oleh puluhan hingga ratusan. Irama yang dihasilkan membuat kecak memiliki nilai seni sangat tinggi. Tak sembarangan, semua gestur dalam tarian ini mengisahkan perjalanan epik Ramayana merebut Shinta yang diculik Rahwana.
Pesan yang Dapat Diambil
Banyak pesan moral bisa diambil dari tarian tradisional ini. Mulai dari teladan kesetiaan Shinta pada sang suami, hingga pengorbanan sang burung garuda. Dari sini Teman Traveler diajarkan untuk berbuat baik pada sesama dan menghindari sifat-sifat tercela.
Tak hanya itu, tarian ini juga mengajarkan Teman Traveler untuk percaya adanya kekuatan Tuhan yang melebihi kekuatan manusia. Hal ini digambarkan ketika Rama meminta pertolongan kepada Dewata. Di situ ia ditunjukkan memiliki keyakinan penuh terhadap kuasa Tuhan.
Asal Mula Nama Kecak
Tarian ini konon diciptakan secara tak sengaja oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak. Ia lantas mulai memperkenalkannya pada dunia lewat bantuan sang sahabat, pelukis asal Jerman bernama Walter Spies.
Gerakannya terinspirasi dari tarian adat pemujaan populer bernama Shangyang. Biasanya dilakukan sebagai bagian dari ritual untuk menolak bala dan mengusir wabah penyakit.
Penarinya terdiri dari puluhan laki-laki. Secara kompak mereka melakukan gerakan sederhana dan meneriakkan kata ‘cak cak cak cak’ bersamaan. Dari sinilah nama kecak berasal.
Paduan Terbaik Tari Kecak dan Sunset
Tempat terbaik untuk menonton langsung tari kecak adalah Pura Luhur Uluwatu di dekat Garuda Wisnu Kencana. Tempat ini kerap dipadati wisatawan lokal dan mancanegara. Pura-nya sendiri berada di atas tebing dan menghadap langsung ke laut selatan.
Pementasan kecak di Pura Luhur Uluwatu bisa ditonton tiap hari. Panggungnya didesain mirip pertunjukan opera. Biasanya dimulai sekiltar pukul 18.15 hingga 19.00. Sembari saksikan tarian, Teman Traveler juga bakal dimanja indahnya panorama sunset. Sungguh paduan mempesona dan tiada duanya.
Bagaimana, sangat menarik bukan Teman Traveler? Yuk, segera agendakan liburan ke Bali dan tonton tarian tradisional yang mengesankan ini. Dijamin akan jadi pengalaman tak terlupakan! Next