Gurun Pasir Telaga Biru di Bintan menawarkan panorama Instagramable, tak heran jika pesonanya menyihir para anak muda lokal dan para pelancong. Hamparan pasirnya putihnya sangat cantik pas dijadikan tempat berfoto.
Baca juga : Sendang Asmoro, Wisata di Tuban yang Indahnya Kebangetan
Saking indahnya, tak sedikit yang menyebut pesona alam di Telaga Biru Bintan mirip dengan Gurun Sahara. Penasaran? Yuk, simak penjelasannya.
Bekas Pertambangan yang Indah
Padang Pasir Telaga Biru terletak di Desa Busung. Posisinya tak jauh dari jalan lintas Tanjungpinang ke Tanjung Uban, terletak di sisi kiri jalan. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Gurun Pasir Desa Busung, karena belum ada nama resmi untuk wisata ini.
Dahulunya kawasan ini merupakan tambang bauksit dan pasir untuk kebutuhan ekspor luar negeri. Namun Pemerintah setempat memutuskan menutupnya dan ditinggalkan begitu saja. Lama-kelamaan pasir di sini membentuk gundukan, seolah-olah seperti Gurun Sahara.
Meski statusnya tak terurus, tempat ini punya daya tarik tersendiri bagi anak-anak muda yang hobi berfoto. Berkat panorama indah, dipadu ketrampilan para pegiat fotografi, Gurun Pasir Desa Gusung sekarang jadi salah satu tempat paling diminat para pelancong di Pulau Bintan. Apalagi banyak foto-foto keren tempat ini beredar di media sosial.
Eksotis Bagai Gurun Sahara
Gurun Pasir Telaga Biru sangatlah luas. Dari kejauhan terlihat kawasan ini memiliki pasir putih halus, tetapi setelah dilihat lebih dekat ternyata pasir tersebut terdiri dari kerikil-kerikil kasar berwarna kuning. Siang hari, saat matahari tengah terik, tempat ini sangat indah sekali dijadikan tempat berfoto.
Gurun ini juga memiliki beberapa tanaman yang sudah mengering, membuat kita semakin serasa sedang berada di Gurun Sahara. Jika berjalan dan menaiki gundukan untuk mencari spot foto, kita harus berhati-hati. Kerikil-kerikil di sini sangat licin, selalu bergulir ketika kita berjalan di atasnya.
Telaga Biru
Di tengah-tengah gurun pasir terdapat juga beberapa telaga berwarna biru terang. Saat matahari sedang terik, coraknya akan terlihat lebih menyala – menjadi biru tosca muda.
Telaga ini terbentuk karena galian bauksit yang terlalu dalam. Warna airnya dipengaruhi oleh campuran tanah liat. Namun dari kejauhan memang terlihat sangat mempesona.
Lokasi ini memiliki beberapa wahana untuk berfoto, seperti dermaga kecil dengan rumah kayu di pinggir telaga, perahu dari bambu, dan kano yang bisa dinaiki untuk berkeliling. Sementara di kawasan gurun pasir, pelancong bisa berfoto dengan miniatur unta.
Tidak Ada Tiket Masuk
Untuk bisa menikmati wisata ini tidak perlu membayar tiket masuk. Cukup membayar uang parkir sebesar Rp2000. Sementara untuk tiap wahana foto akan dikenakan biaya Rp5000 untuk mengambil gambar sepuasnya. Bagi yang tertarik menyewa perahu kayu dan kano, dikenakan biaya Rp20.000 per 30 menit.
Destinasi wisata ini juga memiliki beberapa fasilitas seperti area parkir luas, toilet, dan warung-warung kecil kecil di depan pintu masuk. Pengunjung yang lelah berkeliling bisa bersantai menikmati kuliner yang disajikan. Next