Kawasan pertambangan biasanya tak bersinonim dengan kata cantik. Lalu lalang kendaraan berat, udara panas, kesibukan para pekerja, suara bising, hampir sulit menemukan keindahan di tempat semacam itu. Namun di Telaga Biru Jogjakarta, sobat traveler akan merasakan nuansa berbeda.
Baca juga : Kafe Berbentuk Segitiga di Indonesia, Lokasi Tak Biasa untuk Bersantap
Sesuai namanya, Telaga Biru menawarkan keindahan perairan dengan warna cantik dari ketinggian. Bebatuan alam di sekitarnya tertata begitu rapi hingga sangat elok dipandang. Bahkan tak sedikit yang menjulukinya sebagai Raja Ampat Mini.
Keindahan di Kawasan Pertambangan
Telaga Biru Semin terletak di desa Candirejo, Gunung Kidul. Dari pusat kota Jogjakarta, sobat traveler cukup mengarahkan kendaraan ke kawasan Jl Wonosari dan menuju daerah Karangmojo. Setelah itu lanjutkan perjalanan ke Semin, hingga akhirnya sampai di Watukelir. Di sana ada beberapa papan petunjuk yang bisa dijadikan panduan agar tak tersesat.
Begitu sampai di Telaga Biru, sobat traveler akan disajikan pemandangan telaga dengan air berwarna biru kehijauan. Menurut warga sekitar, corak indah tersebut muncul akibat reaksi kimiawi batu kapur. Kawasan ini memang masih difungsikan sebagai area tambang, hingga tak heran jika pengunjung sesekali menemui kendaraan berat maupun truk lalu-lalang.
Abadikan Momen Mengesankan
Telaga Biru belakangan menjadi salah satu destinasi populer bagi warga Jogjakarta maupun wisatawan dari luar Kota Gudeg, terutama di kalangan anak muda. Mereka biasanya rela menempuh perjalanan jauh hanya demi mengambil foto cantik dari puncak bukit kapur. Namun hal tersebut bisa dipahami karena corak biru cerah dari kawasan telaga begitu indah bak lukisan alam.
Selain mengabadikan momen dengan berfoto, para pelancong juga bisa mencoba menjelajah telaga menggunakan pelampung maupun ban. Wisatawan juga dipersilakan berenang jika memang berani. Namun sebaiknya berhati-hati karena kawasan ini masih belum terlalu dikelola dengan baik.
Berlian yang Belum Diasah
Telaga Biru boleh dibilang mirip batu berlian yang belum diasah. Potensi keindahannya begitu jelas di depan mata, namun masih belum ada upaya untuk memaksimalkannya. Namun menurut informasi yang beredar, pemerintah setempat kini terus bekerja sama dengan warga untuk mengupayakan pengelolaan secara profesional dengan membentuk Pokdarwis alias Kelompok Sadar Wisata.
Karena semua keterbatasan tersebut, pengunjung sejauh ini tidak perlu membayar tiket masuk untuk bisa menikmati keindahan telaga. Cukup membayar dua ribu rupiah atau lima ribu untuk biaya parkir motor maupun mobil. Bagi yang ingin menyewa pelampung atau ban, cukup merogoh kocek 10 ribu rupiah.
Itulah sedikit gambaran mengenai keindahan dan daya tarik Telaga Biru di Gunung Kidul. Selain budaya, Jogjakarta ternyata punya banyak potensi wisata alam yang belum sepenuhnya dikembangkan. Jadi, kapan sobat traveler berencana membuktikan sendiri cantiknya area pertambangan di Kota Gudeg ini? Next