in , ,

Sebelum Liburan, Coba Simak Tips Mendaki Gunung Sibayak

Kalau di Jawa punya Gunung Prau yang disebut-sebut ramah bagi pendaki pemula, di Sumatera Utara ada Gunung Sibayak. Kedua gunung ini punya tinggi yang hamper sama, yaitu sekitar 2200 meter mdpl. Gunung Sibayak berada di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara yang termasuk ke dalam jenis stratovolcano atau gunung berapi aktif namun masih aman untuk dikunjungi. Nah, sebelum memutuskan untuk pergi ke sana, berikut ini ada tips mendaki Gunung Sibayak yang wajib teman traveler simak.

Baca juga : Cegah Virus Corona! 5 Wisata Malang Ini Ditutup, Bahkan Ada yang Sebulan Loh!

Tips mendaki gunung Sibanyak agar lebih mudah memahami strutur gunung tersebut. Foto via amanat.id

Gunung yang satu ini memiliki bentangan yang masuk ke dalam Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Jika dari Kota Medan, kamu hanya perlu menempuh perjalanan sejauh 60 kilometer, setelah sampai di pusat Kota Berastagi perjalanan harus dilanjutkan sekitar 3 kilometer lagi untuk sampai ke Gunung Sibayak. Terdapat tiga jalur pendakian menuju puncak gunung sibanyak yaitu:

Desa Semangat Gunung

Desa yang dikenal juga dengan nama Desa Raja Berneh ini berada sekitar 15 kilometer dari Kota Berastagi dengan kondisi jalannya yang rapi dan mudah diakses. Begitu sampai di desa, kamu harus menuju ke pos registrasi sebelum memulai pendakian dan membayar retibusi sebesar Rp. 4.000 per orang. Selanjutnya, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Pintu Rimba yang bisa ditempuh sekitar 20 menit menggunakan motor dari pos registrasi. Di Pintu rimba inilah kamu bisa menyewa tenda atau sekedar memarkir kendaraan.

kaki gunung sibanyak berada di desa semangat gunung. Foto via ksmtour.com

Desa Jarang Uda

Jalur ini punya trekking yang lebih panjang jika dibandingkan dengan Desa Semangat Gunung. Meskipun lebih panjang, namun jalurnya telah tertata rapi dan beraspal hingga jarak 1 kilometer sebelum puncak. Panorama yang ditawarkannya pun tak kalah indah, karena kamu bisa menyaksikan hutan tropis yang masih lebat dan dipenuhi oleh pepohonan tinggi. Uniknya, jalur pendakian yang satu ini lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Gunung sibanyak dari sisi jalur 54 yang sangat menantang. Foto via patpi.com

Jalur 54

Dari beberapa pilihan jalur yang tersedia, jalur 54 adalah rute yang paling sulit dan menantang. Jalur ini juga lebih cocok bagi pendaki berpengalaman siap memicu adrenalin karena kondisi jalannya yang terjal dan berbahaya. Jalurnya diberi nama “54” karena terdapat permukaan batu penanda jarak 54 kilometer dari pusat Kota Medan. Sebenarnya, masih ada beberapa jalur lain yang dapat mengantarmu menuju puncak Gunung Sibayak. Namun, tidak disarankan karena jalur tersebut tidak resmi dan tidak terjamin keamanannya.

Untuk akses menuju ke Gunung Sibayak, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil maupun motor. Kalau kamu membawa mobil, nanti bisa dititipkan di pos pertama, sedangkan kalau motor bisa dititipkan di area dekat helipad.

puncak takal kuda merupakan puncak tertinggi gunung sibanyak. Foto via detiktravel.com

Selain kendaraan pribadi, kamu juga bisa menggunakan kendaraan umum seperti Bus Sinabung Jaya, Bus Borneo, Bus Murni, dan beberapa transportasi lain yang dapat dijumpai di Kawasan Simpang Pos Medan. Setelah naik bus, kamu dapat melanjutkan perjalanan menggunakan angkot kama dan turun di dekat kawasan jalur pendakian.

Gunung Sibanyak menyuguhkan banyak spot indah yang bakal kamu nikmati bersama para sahabat, dimana tempat yang bernama Puncak Takal Kuda ini merupakan puncak tertinggi di gunung Sibanyak. Pemandangan dari puncak ini menampilkan kecantikan Gunung Sinabung dan Kota Berastagi dai atas ketinggian. Meskipun begitu, kamu harus ekstra waspada karena puncaknya yang didominasi oleh bebatuan. Sisi lain terdapat Kawah Aktif yang menjadikan titik fokus pada pendaki.

Kawah gunung sibanyak yang sangat menakjubkan. Foto via travelkompas.com

Kawah aktif gunung Sibanyak ini mempunyai kawah belerang berbatu cadas dengan luas kawahnya yang mencapai 40.000 meter dan tinggi akan kandungan solfatara. Hal tersebut menjadikannya memiliki uap belerang yang menyemburkan hawa panas terus-menerus. Kawah gunung ini juga dikelilingi oleh bebatuan lava andesit yang membuatnya terlihat makin unik dan eksotik. Next

ramadan

Jelajah Kawasan Pecinan Jakarta, Nikmati Romantisme Sejarah Etnis Tionghoa di Ibu Kota

Keelokan Kebun Bunga Matahari Pamekasan, Pesonanya Bikin Lupa Diri