Kaum milenial kali ini memiliki hobi yang cukup keren. Hiking menjadi pilihan terbaik para muda mudi untuk healing. Tak tanggung-tanggung mereka menghabiskan banyak uang hanya untuk sekali mendaki gunung. Namun pengalaman yang didapat sungguh luar biasa. Gunung favorit pendaki memang tersebar dibeberapa wilayah nusantara, mulai dari gunung Kerinci, gunung Semeru, gunung Rinjani, hingga carten piramid. Namun ada satu gunung favorit pabi pecinta alam yaitu Gunung Seminung.
Baca juga : Menengok Surga Kecil di Sumbawa, Pulau Tropis yang Tenang
Gunung Seminung memiliki keunikan tersendiri yaitu habitat edelweis yang subur. Bunga edelweiss sendiri merupakan salah satu tanaman khas Papua. Habitat bunga edelweiss yang paling banyak juga berada di daerah Papua dan area pegunungan. Namun tak perlu pergi hingga Papua untuk menyaksikan bunga keren ini.
Pesona dari gunung ini tidak hanya keberadaan bunga edelweis yang bertebaran namun keindahan alam gunung Seminung menjadi istimewa dimata pendaki. Gunung ini memang tidak begitu tinggi hanya 1881 meter diatas permukaan laut terdapat sebuah cekungan cukup besar. Keindahan cekungan ini selalu dipenuhi dengan kabut dan awan yang cukup tebal.
Jalur pendakian gunung Seminung hanya tersedia jalan setapak yang cukup sempit. Hanya bisa dilalui oleh seorang dengan tekstur tanah yang tidak rata. Cekungan ini hanya berupa tumbuhan hijau dan tidak terdapat kawah sama sekali. Lokasi gunung ini berada di dua kecamatan dan berada diperbatasan 2 provinsi yaitu Lampung dan Sumatera Selatan. Uniknya dikaki gunung terdapat danau yang cukup indah.
Karena terletak didua provinsi menjadikan gunung ini memiliki dua kases. Untuk rute Lampung dengan menggunakan jalur Lumbok. Jalur Lumbok ini merupakan jalur yang paling efektif daripada jalur lain. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan jalur Kotabatu Sumatra Selatan. Jalur Lumbok ini jauh lebih dekat dan mudah diakses dengan motor. Dengan jalur ini dapat langsung menuju ke setler jalur pendakian pertama.
Rute dari provinsi Sumatera Selatan memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan dan harus menyeberangi danau terlebih dahulu dan pastinya memakan waktu lebih lama. Nah, Teman Traveler penasaran kan akan tips mudah mendaki gunung Seminung ini.
Pendakian Saat Musim Edelweis Mekar
Dimanapun gunung berada, bunga edelweis ini menjadi primadona para pendaki. Bentuk bunga tidak seperti bunga pada umumnya, kelopak kecil dan bisa dirangkai hingga membentuk seperti bunga kol. Bunga edelweiss dapat tinggi hingga mencapai ±8 meter. Besar batang bunga juga dapat sebesar kaki orang dewasa.
Bunga Edelweis memiliki sifast yang kuat dan dapat tumbuh ditempat tandus dan kering. Namun selalu hidup didataran tinggi, dan tergolong bunga vulkanik serta dapat dijumpai hanya dipegunungan. Uniknya bunga ini mekar hanya setahun sekali biasanya mekar pada bulan Juli hingga Agustus. Selain pada bulan itu, tidak akan menjumpai bunga edelweiss yang mekar
Pendaki Wajib Lapor Juru Kunci
Hal terpenting sebelum melakukan pendakian adalah lapor juru kunci gunung. Namanya Bapak Syahrin, kediamannya tidak jauh dari kaki gunung Seminung. Dengan lapor sebelum pendakian, keberadaanmu bakal diketahui juru kunci sehingga akan tetap aman dan resiko tersesat menjadi berkurang.
Isi Air ketika Tiba di Pos
Air minum menjadi salah satu logistik utama ketika berada dialam bebas. Menariknya, setiap pos pemberhentian gunung Seminung tersedia stok air untuk minum. Isilah untuk perjalanan berikutnya agar tidak beresiko dehidrasi.
Taat Peraturan
Setiap gunung pastinya memiliki aturan tersendiri bagi semua pendaki. Peraturan yang sudah ditetapkan sebaiknya ikuti dengan baik sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan selama di gunung. Meski tidak semistis gunung di area Jawa, namun gunung ini lebih dihormati, karena sebagian besar warga percaya bahwa nenek moyang berasal dari Gunung Seminung. Next