Tri Vevandi
Menyandang julukan Kota Pahlawan, Surabaya memiliki sederet lokasi bersejarah yang menarik disambangi. Salah satunya adalah Toko Buku Peneleh, yang usianya sudah lebih dari dua abad. Konon tempat ini kerap dikunjungi Bung Karno kala hendak menambah wawasan soal kebangsaan. Penasaran? Yuk, simak ulasannya.
Baca juga : Pantai Tapak Antu, Keindahan diBalik Nama yang Menyeramkan
Berada di Kawasan Peneleh
Toko Buku Peneleh terletak di Jalan Peneleh, salah satu kawasan di Surabaya yang disesaki banyak bangunan bersejarah. Alamat tepatnya ada di Jalan Peneleh VII no. 22. Jaraknya hanya beberapa meter dari Museum HOS Tjokroaminoto.
Teman Traveler takkan kesulitan menemukan lokasinya lantaran berada tak jauh dari gapura gang. Berbekal panduan Google Map, saya akhirnya berhasil sampai di toko buku legendaris ini.
Berusia Lebih Dari Dua Abad
Bangunan toko buku ini konon sudah berusia lebih dari dua abad, diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1800-an. Sebelumnya tempat ini sempat berfungsi sebagai perusahaan percetakan Peneleh.
Arsitekturnya memadukan dua unsur budaya, yaitu Eropa dan Jawa. Nuansa benua biru nampak dari empat pilar penyokong yang berada di bagian depan. Sementara unsur Jawa terlihat jelas dari bentuk pintu dan jendela bangunan.
Dikelola Generasi Ketiga
Pemilik awal toko buku ini, Abdul Latief Zein, merupakan seorang tokoh yang punya andil besar dalam perkembangan Muhammadiyah di Surabaya. Apalagi kala itu Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang turut mengembangkan wawasan soal kemerdekaan Indonesia.
Kini Toko Buku Peneleh sudah dikelola generasi ketiga, yakni Bapak Azhari. Beliau tak lain merupakan cucu pendiri toko buku legendaris ini. Bagaimana, menarik bukan Teman Traveler?
Tempat Belajar Bung Karno
Toko buku ini dulunya sempat jadi tempat Bung Karno belajar soal wawasan kemerdekaan. Kala masih bersekolah di Hogere Burger School (HBS), Beliau tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto yang letaknya sangat dekat dengan toko ini. Pada saat itu buku-buku yang dijual memang kebanyakan bertemakan pergerakan Islam dan nasionalisme.
Tak hanya Bung Karno, sejumlah tokoh pemuda lain juga sempat menambah wawasan kebangsaan di sini. Menariknya, ketika Bung Karno menjabat sebagai presiden, beliau sempat mampir ke sini. Buktinya nampak jelas dari salah satu foto di dinding toko, yang menunjukkan Sang Presiden berpose bersama Abdul Latief Zein.
Toko Buku Peneleh kini berstatus milik pribadi, namun terbuka luas untuk umum. Selain buku, mereka juga menyediakan aneka asesoris dan perlengkapan terkait organisasi Muhammadiyah. Kalian yang sedang wisata di Surabaya dan ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarahnya, jangan ragu untuk langsung mampir ke sini ya. Next
