in , ,

Warung Ayam Panggang Dungus, Jadi Legenda Sidoarjo Sejak 1984

Sensasi Pedasnya Bikin Nagih, Ayam Panggang Dungus yang Legendaris

Ayam Panggang Dungus
Ayam Panggang Dungus (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Teman Traveler sedang wisata di Sidoarjo? Well, jangan lewatkan mampir ke Warung Ayam Panggang Dungus alias WAPD yang legendaris ya. Sajian di sini punya cita rasa yang benar-benar khas, beda dari tempat lain yang suguhkan hidangan sejenis. Tak percaya? Yuk, simak ulasannya.

Baca juga : Batik Nusantara, Dari Tak Dikenal Hingga Dicintai Dunia

Kuliner Legendaris

p_20190816_123552_nvP.jpg
Warung Ayam Panggang Dungus (WAPD) pusat (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Ayam panggang Dungus merupakan salah satu kuliner legendaris di Sidoarjo. Mereka sudah buka sejak 1984 di Jalan Raya Dungus no. 2-5, Sukodono. Tempatnya tidak berada di tengah kota, melainkan di kawasan pinggiran. Butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk menuju sini dari pusat perkotaan.

p_20190816_132017_0HH.jpg
Suasana di dalam warung (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Meski sudah berdiri selama lebih dari 35 tahun, kelezatan ayam panggang di sini masih konsisten. Mereka bahkan sudah punya dua cabang, masing-masing berada di Jalan By Pass Juanda dan di kawasan Kloposepuluh. Sementara itu, warung pusat yang saya sambangi ini buka tiap hari, mulai pukul 07.30 hingga 19.30.

Pedas Tanpa Sambal

p_20190816_125331_BCa.jpg
Pesanan ayam panggang dan es teh (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Ayam panggang di sini dimasak dengan cara tradisional, menggunakan resep turun-temurun. Bahan utamanya adalah ayam kampung utuh yang ditusuk bambu sebelum dipanggang di atas arang. Bumbunya benar-benar kaya rempah, meresap sempurna hingga ke dalam dagingnya. Terasa sangat empuk dan gurih ketika disantap. Seporsinya biasa disajikan bersama sayur urap-urap segar.

p_20190816_125025_esg.jpg
Ayam panggang dan urap pedas (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Jika umumnya masakan ayam panggang hadir bersama sambal, tidak demikian di WAPD. Namun jangan khawatir, kalian tetap bisa merasakan sensasi pedas alami dari racikan bumbu rempah, yang meresap sempurna ke dalam daging ayam. Pokoknya benar-benar mantap deh.

Beragam Menu Pilihan

p_20190816_124352_ynL.jpg
Daftar menu WAPD (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Selain ayam panggang, WAPD juga punya menu andalan lain seperti ayam bakar madu, ayam goreng rempah, dan ayam panggang kremes. Semuanya dibuat menggunakan daging ayam kampung.

Meski demikian, menu-menu di sini dipatok dengan harga cukup terjangkau. Seporsi ayam panggang plus urap, nasi, serta segelas es teh ditawarkan dengan harga Rp26.500 saja. Buat Teman Traveler yang ingin memesan ayam panggang ukuran besar, tinggal rogoh kocek antara Rp80.000 hingga Rp100.000, sudah cukup untuk makan ramai-ramai. Terjangkau, bukan?

p_20190816_132008_Fpq.jpg
Beras kencur yang dijual botolan (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Oh ya, warung ini juga menjual beras kencur dalam kemasan botol air satu liter. Minuman tradisional ini juga jadi salah satu favorit pengunjung. Satu botolnya dibanderol Rp15.000 saja. Dari fotonya sudah terlihat segar banget ya Teman Traveler.

Menerima Pesanan Nasi Kotak dan Tumpeng

p_20190816_124803_1_XtP.jpg
Pesanan nasi kotak (c) Tri Vevandi/Travelingyuk
p_20190816_124816_oA2.jpg
Harga pesanan tumpeng (c) Tri Vevandi/Travelingyuk

Tidak sekedar menjual ayam panggang, WAPD juga menerima pesanan nasi kotak dan tumpeng. Tak sedikit warga yang memanfaatkan layanan ini untuk kebutuhan beragam acara. Tumpeng ukuran standar dibanderol dengan Rp290.000, sementara yang besar dan ekstra besar masing-masing ditawarkan seharga Rp380.000 dan Rp435.000.

Bagaimana Teman Traveler, tertarik untuk mencicipi sendiri lezatnya Ayam Panggang Dungus? Selamat mencoba! Next

ramadan
Leo Antiques and Coffee Bali

Leo Antiques & Coffee, Galeri Seni Menyamar Kafe di Bali

Menguak 3 Tempat Yang Jadi Saksi Lahirnya Sumpah Pemuda