Wisata air terjun Cibeureum dalam bahasa sunda disebut curug Cibeureum. Salah satu wisata alam yang terletak dikaki gunung Gede Pangrango sehingga masih berada didalam Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Curug Cibeureum menjadi salah satu objek wisata terkenal dan terfavorit didaerah Cibodas. Jadi saat pengunjung menuju curug tersebut akan bersamaan dengan para pendaki yang ingin mendaki ke puncak gunung Gede dan Pangrango.
Baca juga : Lake Buyan, the Other Half of the Twins
Yang menarik dari pbjek wisata tersebut adalah perjalanan menuju ke lokasi akan disuguhi berbagai pemandangan alam yang indah dan eksotis dengan jarak tempuh 3 km dari pos tiket atau sekitar 1 jam perjalanan dengan jalan santai. Medan yang menanjak dengan undakan bebatuan sepanjang jalan menjadi tantangan tersendiri pagi para pengunjung. Banyak diantara pengunjung yang sengaja berdatangan hanya untuk merasakan sensasi berjalan diatas bebatuan untuk terapi kaki.
Memang ada rasa tersendiri saat perjalanan pulang, dengan kaki yang terasa pegal karena hampir sejauh 6 km perjalanan pulang pergi diatas bebatuan. Namun keindahan ditambah dengan lebatnya hutan lumut mengapit jalanan hingga tempat tujuan. Tak heran jika pengunjung sering menemukan pemandangan berbagai jenis burung dan kera yang bergelantungan diatas pohon.
Menariknya lagi terdapat jembatan panjang terbuat dari beton yang kokoh memberikan kenyamanan para pengunjung dan pendaki menuju shelter curug Cibeureum. Disinilah tempat para pengunjung untuk berfoto ria atau selfie mengabadikan momen, dengan latar belakang gunung Gede Pangrango yang menakjubkan. Jembatan tersebut dibangun karena jalur menuju curug sangatlah basah. Kontur tanah yang berlumpur dan beberapa titik menjadi aliran sungai membuat pihak pengelola Taman Nasional membangun jembatan untuk memberikan kenyamanan pengunjung menuju lokasi wisata.
Selama perjalanan, pengunjung juga disuguhkan pemandangan alam berupa telaga biru dan rawa panyangcangan. Telaga tersebut kadang berubah warna sesuai dengan kondisi cuaca. Misal saat musim hujan, debit air melimpah dari sumber sehingga membawa material tanah yang berakibat tampilan telaga menjadi kecoklatan. Namun saat musim kemarau, warna air telaga menjadi hijau toska berkat unsur hara yang melimpah. Saat saat tersebut menjadi momen dimana para pengunjung sangat menikmati keindahan telaga yang menakjubkan. Next