Kepulauan Derawan, salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau cantik nan eksotis ini sudah lama dilirik oleh wisatawan. Bukan hanya wisatawan lokal, banyak turis yang menghabiskan waktu liburannya menjelajah pulau-pulau ini di Kalimantan ini. Sayang seribu sayang, surga kecil di Berau ini kini diketahui mulai berubah. Banyak sekali tempat wisata Derawan yang mulai mengalami kerusakan. Bahkan, taman bawah lautnya yang dulunya indah banget juga telah berubah. Ada apa dengan Maldivesnya Indonesia ini? Ternyata banyak yang hal yang membuat objek wisata ini mulai rusak. Selain karena fenomena alam, tentu saja tangan jail dari manusia. Lalu, apa saja penyebab dari rusaknya objek wisata satu ini? Berikut ulasannya.
Baca juga : Taman Fathan Hambalang, Spot Lautan Awan hingga Sunset Menawan Kota Hujan
1. Pemanasan Global
Pemanasan global atau lebih populer dengan istilah global warming belakangan sangat meresahkan masyarakat dunia. Mulai dari perubahan cuaca, polusi udara yang makin tak terhindarkan hingga ekosistem alam yang mulai terganggu menjadi ketakutan tersendiri dibenak mereka.
Seperti di daerah lainnya, Derawan juga menjadi salah korban efek dari Global Warming. Seperti yang kita ketahui, suhu permukaan lautan mulai meningkat sehingga frekuensi serta kekuatan badai juga ikut naik. Karena hal tersebut pula tak heran jika banyak ekosistem laut yang sedikit demi sedikit mati atau rusak karena badai yang terlalu kuat.
2. Aktivitas Nelayan Saat Menangkap Ikan
Kendati sektor perikanan Indonesia berangsur membaik, ternyata masih banyak loh aktivitas dari nelayan yang merugikan. Salah satunya yang ada di Derawan. Kepulauan cantik yang menyimpan beragam spesies hewan laut yang cantik ini juga menjadi sasaran nelayan yang tak bertanggung jawab.
Bukannya memakai jala, ada beberapa dari mereka yang menggunakan bom dan potasium. Ya, cara menangkap ikan yang sama sekali tak ramah lingkungan. Karena penangkapan ikan yang nakal tersebut membuat hampir 50 % jumlah terumbu karang di Derawan dinyatakan rusak. Belum lagi dengan ikan-ikan yang mati. Wah, separuhnya loh!
3. Banyaknya Penginapan di Atas Laut
Tak dapat dipungkiri jika Derawan memiliki berbagai pantai cantik nan eksotis. Pemandangan satu ini pun makin lengkap dengan tersediannya penginapan cantik yang menghadap langsung ke arah laut. Siapa sangka dibalik cantiknya pemandangan ini membuat kerusakan laut makin menjadi-jadi.
Ya, kerusakan di pinggiran pantai Derawan ini lantaran banyaknya bangunan yang berdiri di atas laut. Tak hanya itu saja, pemukiman yang makin mendekati pantai juga makin membuat Derawan tak lagi alami seperti sepuluh tahunan yang lalu.
4. Pengunjung yang Makin Membludak
Sebagai salah satu objek menarik di Indonesia, Derawan memang memiliki banyak sekali spot cantik yang sayang untuk dilewatkan. Selain Pulau Derawan, Maratua hingga Biduk-biduk menjadi salah spot cantik yang membuat pengunjung jatuh cinta. Dari situlah, banyak dari mereka yang memutuskan kembali lantaran sudah jatuh cinta dengan keindahan alamnya.
Bukan hanya mengunjungi, banyak dari mereka yang lebih memilih untuk menginap. Ternyata aktivitas manusia yang makin ramai setiap harinya membuat perkembangan satwa hingga fauna di Derawan terganggu. Beberapa satwa pun bakalan tidak akan mau untuk keluar dari sarangnya.
5. Buang Sampah Hingga Kebiasaan ‘Horor’ Wisatawan
Meski banyak sekali papan informasi untuk tidak membuang sampah sembarangan, ternyata banyak loh wisatawan yang ‘nakal’ di Pulau Derawan. Tak heran jika beberapa spot di Derawan terdapat penampakan sampah.
Meski tak separah dengan objek wisata lainnya, tetap saja sampah tersebut membuat ekosistem terganggu. Selain terumbu yang menghitam, spesies ikan pun makin berkurang karena kebiasaan buruk dari para wisatawan ini.
Hingga kini banyak sekali upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk terus menjaga dan merawat objek wisata Derawan. Nah, bagaimana dengan kamu, sudah berikan dukungan untuk lestarikan Derawan kan? Yuk, dukung pelestarian Derawan agar kita tak kehilangan pulau cantik satu ini. Next