Pujon merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang Raya ini menawarkan bentang alam yang luar biasa. Tetapi pujon tak begitu ramai seperti Batu, kecamatan yg berada di sebelah timurnya. Di Pujon sendiri terdapat sebuah desa bernama Pujon Kidul. Ya, sebuah desa yang berada di selatan pusat kecamatan ini perekonomiannya menggeliat. Mulai dari sektor pertanian, pertenakan dan sektor pariwisata yang menjadi keunggulannya karena geografis desa yang berada di pegunungan. Pemerintah desa memaksimalkan potensi alamnya dan menjadikan Pujon Kidul sebagai desa percontohan di Indonesia yg banyak dikunjungi wisatawan. Apa saja wisata yang bisa Teman Traveler kunjungi di sini? Yuk simak ulasannya.
Baca juga : Wisata ‘Indie’ di Jakarta Selatan, Panduan Jalan-Jalan Akhir Pekan ala Hipster Ibukota
Pemuda yang Mengelola Desa
Salah satunya dengan dibukanya kafe sawah. Sebuah tempat makan yang mengusung alam sebagai latar belakangnya. Menjadikan kafe sawah sebagai ikon utama Dasa Pujon kidul. Tidak heran jika akhir pekan banyak pengunjung yang datang ke tempat ini. Mobil-mobil memadati jalanan desa sehingga tidak jarang sedikit macet. Dari pertumbuhan Sesa Pujon Kidul yg begitu cepat, membuat pemudanya tidak lagi merantau bekerja di luar daerah, apalagi yang menganggur. Mereka banyak mengembangkan desanya sendiri mulai dari, mengatur lalu lintas jalanan desa, pengelola kafe hingga pemandu wisata.
Wisata Air terjun
Selain kafe sawah, Desa Pujon Kidul juga memiliki wisata edukasi, outbound dan wisata alam. Salah satu wisata alam Pujon Kidul yang menarik wisatawan adalah air terjun. Di desa ini terdapat beberapa air terjun yg begitu menarik.
Rute Menuju Air Terjun
Rute menuju Pujon Malang via Cangar, karena rute ini lebih cepat dibandingkan lewat jalan Nasional Malang – Surabaya. Setelah sampai juga di Desa Pujon Kidul, Teman Traveler bisa bertanya kepada penduduk sekitar karena penunjuk arah masih belum tersedia.
Sebelum sampai di parkiran, sekitar 1 km jalanan mulai tidak bersahabat. Dominasi jalan tanah menjadi masalah utama menuju parkiran. Di pinggiran jalan, tidak jarang Teman Traveler menemui peternak lebah madu.
Sampai parkiran, Teman Traveler bisa menyempatkan diri untuk membeli gorengan dan air mineral sebagai pembekalan. Sebenernya parkiran ini adalah parkiran untuk 2 coban sekaligus, yaitu coban Sumber Pitu dan Coban Buntung.
Tempat parkiran ini lebih dikenal dengan parkiran ke Coban Sumber Pitu, tapi Teman Traveler juga bisa parkir di sini jika ingin berkunjug ke Coban Buntung. Setelah membayar tiket seharga Rp25.000 untuk 2 orang 1 montor, Teman Traveler bisa langsung tracking menuju Coban Buntung.
Coban Buntung
Jika ingin ke Coban Buntung, dari parkiran Teman Traveler harus turun ke bawah. Melewati kebun sayur warga dan hutan pinus. Disarankan untuk memakai masker karena debu berterbangan dan bisa mengganggu perjalanan. Tracking sekitar 20 menit hingga sampai ke lokasi, tidak terlalu melelahkan karena jalanan yang landai.
Coban Sumber Pitu
Setelah berkunjung ke Coban Buntung, tidak lengkap rasanya jika tidak ke Coban Sumber Pitu. Tracking menuju wisata ini begitu menguras tenaga. Beda dengan Coban Buntung yg jalanya landai, Sumber Pitu memiliki jalanan menanjak. Debu dan tanjakan yg panjang menjadi masalah utama menuju ke coban ini. Sesekali Teman Traveler bisa beristirahat untuk memulihakan tenaga. Teman Traveler akan melewati bekas hutan terbakar yang kini tetap terlihat indah dan sangat instagramable. Kesempatan itu, bisa Teman Traveler gunakan untuk mengabadikan momen.
Sebenarnya ada 3 coban dalam lokasi ini. Sumber siji, sumber pitu dan sumber telu. Sumber Siji atau Sumber Satu, sesuai dengan namanya, air terjun ini hanya ada satu aliran, tapi debit dari coban ini yang paling besar dari coban lainya. Menuju ke atasnya lagi, ada Sumber Pitu. Jarak yang dekat membuat Sumber pitu sudah terlihat dari Sumber Siji. Jalan menuju Sumber pitu ini sangatlah menanjak. Bahkan harus menggunakan alat bantu tali tambang untuk sampai ke sana. Sumber Pitu ini adalah air terjun yang memiliki tujuh sumber mata air. Berdasarkan itulah, air terjun ini dinamakan Sumber Pitu. Di atas air terjun ini, Teman Traveler bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Sumber Telu jika ingin.
Waduk Selorejo
Setelah melihat keindahan air terjun, Teman Traveler bisa melanjutkan perjalanan menuju Waduk Selorejo di Ngantang. Setelah itu, Teman Traveler bisa kembali dengan menggunakan Jalan Nasional Malang – Surabaya. Jangan lupa memasukkan wisata air terjun ini dalam destinasi berliburmu tahun ini ya! Next