Umat Buddha akan mengenang peristiwa suci yang dialami oleh penyebar ajaran Buddha Siddhartha Gautama atau dikenal dengan hari suci Waisak. Berbagai ritual khidmat akan dilakukan untuk memeriahkan, seperti 4 tradisi Waisak di Indonesia berikut ini, yuk simak ulasannya.
Baca juga : Mencoba Pengalaman Unik Menjadi Pemetik Daun di Kebun Teh Kemuning, Seru Banget!
1. Festival Candi Muaro di Jambi
Pertama ada pada daerah Jambi yaitu Festival Candi Muaro terbesar kedua setelah perayaan di Candi Borobudur. Perayaan ini diselenggarakan di kompleks Candi Muaro, sejumlah ritual dilakukan seperti mengitari kompleks candi, sembahyang, serta semadi yang dipimpin oleh biksu. Pada akhir ritual para umat Buddha melepaskan lampion pada dini hari.
Tidak itu saja perayaan Waisak ini selalu digabungkan dengan Festival Candi Muaro, akan ada banyak hiburan seperti berbagai macam pertunjukan kesenian, festival band dan bazar kuliner dengan berbagai makanan.
2. Pawai Waisak di Pekanbaru
Beralih ke Pekanbaru, di sini ada tradisi Pawai Waisak yaitu masyarakat Buddha akan memeriahkan Waisak dengan turun ke jalan. Berbagai kesenian Tionghoa akan dijumpai selama pawai, ada barongsai, atraksi naga dan mobil hias diisi patung Buddha serta lampu warna-warni.
Pawai ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Buddha, selain itu berbagai sarana doa serta puja juga dibawa pada iring-iringan. Dalam pawai tak lupa dikumandangkan doa dan pujian dengan mengharapkan bangsa serta negara selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa, para Buddha dan dewa.
3. Kirab Agung Amisa Puja di Jogja
Selanjutnya di Jogja ada Kirab Agung Amisa Puja yang dilakukan di Desa Gunung Kelir, Girimulyo. Tradisi ini dilakukan dengan percampuran budaya Jawa, para umat Buddha berpakaian tradisional Jawa. Kemudian, mengarak replika Sang Buddha sambil membawa berbagai macam sajen meliputi nasi tumpeng, air waisak, dan api yang akan disemayamkan pada pelataran Vihara Giriloka.
Kirab ini dilaksanakan untuk mengenang ajaran Guru Agung Buddha Gautama. Setelah menyelesaikan kirab umat Buddha melaksanakan puja bakti dan pembacaan parrita suci Waisak. Puncak perayaan akan ditutup dengan perayaan darma sakti pada hari Waisak.
4. Trisuci Waisak di Magelang
Terakhir ada Trisuci Waisak di Candi Borobudur Magelang sebagai pusat perayaan selama seminggu. Setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi umat Buddha dari seluruh Indonesia. Pada acara puncak umat Buddha akan melakukan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh 3 km.
Rombongan membawa berbagai perlengkapan puja bakti Waisak, replika Sang Buddha, air berkah, api dharma, dan kitab suci Tripitaka. Umat Buddha mengelilingi candi dengan langkah pelan sambil memanjatkan doa, prosesi ini dilakukan secara khidmat.
Puncak acara diakhiri menerbangkan lampion di kompleks Candi Borobudur sebagai makna kebahagiaan serta harapan agar doa umat Buddha segera terwujud.
Demikian ulasan 4 tradisi Waisak di Indonesia yang mungkin tahun ini akan berbeda perayaannya dikarenakan pandemi Covid-19. Selamat merayakan hari suci Waisak Teman Traveler. Next