Semua warga Surabaya pasti sudah akrab dengan nama Hotel Majapahit. Salah satu landmark legendaris kota yang berlokasi di Jalan Tunjungan ini menjadi saksi sejarah penting Indonesia. Buat Teman Traveler yang penasaran, kami sajikan deretan fakta sejarah unik Hotel Majapahit Surabaya.
Baca juga : Waroung Anglo Jogja, Ayam Terbangnya Mantap Abis!
1. Punya ‘Saudara’ yang Tersebar di kawasan Asia Tenggara, Termasuk Indonesia
Hotel Majapahit Surabaya didirikan pada tahun 1910 oleh Lucas Martin Sarkies, seorang pengusaha asal Armenia. Bersama ketiga saudaranya, mereka membentuk Sarkies Bersaudara yang mendirikan jaringan hotel mewah nan eksklusif di kawasan Asia Tenggara.
Sebut saja Eastern Hotel dan Crag Hotel di Malaysia atau Raffles Hotel di Singapura. Tidak hanya Hotel Majapahit di Surabaya, Sarkies Bersaudara juga mendirikan Hotel Niagara di Lawang, loh! Mereka juga mendirikan Hotel Kartika Wijaya di Batu, walau sebelumnya tempat tersebut hanya dijadikan vila peristirahatan keluarga.
2. Pernah Berganti Nama Hingga 7 Kali
Tercatat, hotel ini sudah berganti nama hingga 7 kali. Dari yang semula namanya adalah ‘Oranje Hotel‘, lalu di masa pendudukan Jepang berubah jadi ‘Hotel Yamato‘. Setelah insiden perobekan bendera, penginapan ini berganti nama menjadi ‘Hotel Merdeka’.
Tak lama setelah itu, Sarkies bersaudara kembali mengambil alih hotel dan mengubahnya menjadi ‘Lucas Martin Sarkies (LMS) Hotel’. Pada tahun 1969, kepemilikan hotel jatuh ke tangan Mantrust Holding Co. Ia pun disebut sebagai ‘Hotel Majapahit’.
Penginapan ini sempat merubah namanya menjadi ‘Hotel Mandarin Oriental’ saat kepemilikannya diakuisisi oleh Mandarin Oriental Hotel Group. Akhirnya, ia kembali menyandang nama ‘Hotel Majapahit’ setelah dikelola PT Sekman Wisata pada tahun 2006.
3. Jadi Tempat Menginap Favorit Petinggi dan Pesohor Dunia, Salah Satunya Komedian Legendaris Charlie Chaplin
Hotel ini pernah menjadi salah satu primadona Surabaya paling populer di masa lalu. Tercatat banyak sekali petinggi negara ataupun pesohor dunia yang pernah singgah dan mengadakan event bergengsi di sini.
Salah satunya saat diadakan peresmian lobi baru hotel pada tahun 1936. Acara ini tergolong mewah dan megah, bahkan dihadiri oleh tamu penting, mulai dari Putra Mahkota Leopold dari Belgium, Putri Astrid dari Swedia, hingga komedian legendaris Charlie Chaplin. Selain itu, Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri juga pernah menginap di hotel ini.
4. Jadi Pusat Komando Militer Belanda pasca Kemerdekaan RI
Hotel Majapahit memiliki total 143 kamar. Salah satunya, yaitu kamar nomor 33, menyimpan memori sejarah yang sangat penting. Saat pendudukan Sekutu pasca kemerdekaan Indonesia, ruangan ini menjadi pusat komando tentara Belanda. Kamar ini juga memiliki pintu darurat yang terhubung dengan perkampungan warga.
Sekarang, ruangan ini dinamakan ‘Kamar Merdeka’. Bagian hotel ini menjadi salah satu destinasi utama turis dan pegiat sejarah yang ingin mendalami lebih lanjut tentang fakta historis masa lalu.
5. Lokasi Terjadinya Peristiwa Perobekan Bendera
Nah, peristiwa sejarah penting yang terjadi di sini adalah tragedi perobekan bendera. Semua berawal dari berkibarnya bendera Belanda di atas tiang hotel pada tanggal 19 September 1945. Melihatnya, arek-arek Suroboyo memanas dan menuntut agar bendera tersebut diturunkan.
Kelompok residen Surabaya yang dipimpin Sudirman berusaha menemui para petinggi Belanda yang berdiam di Kamar Merdeka. Perundingan berlangsung kacau dan berakhir perkelahian. Puncaknya, arek-arek Suroboyo menaiki puncak hotel dan merobek bagian biru pada bendera, lalu mengibarkannya kembali hingga tersisa warna merah dan putih.
Hingga kini, peristiwa tersebut dikenang sebagai tonggak semangat juang para pemuda Indonesia. Beragam event diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna makin memacu nilai patriotisme warga, khususnya orang muda.
Itulah tadi sederet fakta sejarah unik tentang Hotel Majapahit Surabaya. Bagaimana, jadi tertarik pergi ke sini? Next