Bali kerap dijadikan jujukan oleh para penunggang ombak alias peselancar. Namun sebenarnya di luar Pulau Dewata masih ada banyak pantai indah dengan gulungan ombak tak kalah menantang. Salah satunya adalah Pantai Wediombo Gunungkidul.
Baca juga : Beehive Cafe & Hotel, Usung Gaya Skandinavia Keren di Bandung
Beberapa saat lalu Travelingyuk mendapat kesempatan mengeksplorasi keindahan alam Gunungkidul. Dari tempat kami menginap di Wonosari, Pantai Wediombo hanya berjarak sekitar 40 kilometer. Penasaran ingin melihat langsung pesonanya, kami lantas memutuskan meluncur ke objek wisata yang ada di Desa Jepitu, Kecamatan Girisebo tersebut.
Hamparan Pasir Putih Mempesona
Ketika Travelingyuk sampai di Pantai Wediombo, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul tiga sore. Suasana pantai relatif sepi, meski masih ada beberapa pengunjung terlihat asyik bermain air maupun berfoto-foto. Sinar matahari kala itu cukup terik, namun sama sekali tak mengurangi antusiasme kami.
Hamparan pasir putih menyambut kami dengan pesonanya. Tidak begitu luas seperti pantai di Bali maupun Lombok, namun tetap mempesona. Konon inilah yang menjadi asal usul nama Wediombo, gabungan dari kata wedi (pasir) dan juga ombo (lebar).
Markasnya Para Pemburu Ombak
Travelingyuk lantas disambut oleh Sartono, perwakilan kelompok pengelola wisata Wediombo, yang juga sekaligus menjadi ketua komunitas peselancar setempat. Pria yang punya nama beken James tersebut mengatakan bahwa Wediombo punya reputasi cukup bagus di kalangan para penunggang ombak.
Bahkan pada Desember 2017 lalu, Wediombo pernah mengadakan event khusus menyambut malam pergantian tahun. Selain kampanye kopi gratis, acara tersebut juga dimeriahkan festival surfing yang menyedot animo peselancar lokal maupun daerah Indonesia lain.
Belajar Surfing Dari Ahlinya
Wediombo Surfing Society (WOSS) adalah komunitas yang diprakrasai James dan kawan-kawannya. Berawal dari keisengan belajar menunggang ombak secara otodidak di kawasan Wediombo pada 2014, kini kegiatan mereka sudah berkembang pesat. Tak hanya menyewakan alat-alat surfing, WOSS kini juga membuka kelas khusus bagi para pengunjung yang ingin belajar berselancar.
Kami pun sempat mendapatkan arahan langsung dari Mas Sartono alias James mengenai teknik berselancar bagi para pemula. Ada dua paket tersedia bagi mereka yang tertarik belajar. Paket pertama dengan durasi satu jam dihargai 150 ribu rupiah, sementara paket kedua dengan durasi tiga jam dibandrol 250 ribu rupiah.
Selain petunjuk dari instruktur, wisatawan akan mendapat pinjaman alat-alat surfing lengkap. Pengunjung juga akan mendapatkan file foto-foto dokumentasi mereka ketika sedang beraksi di atas air.
Pesona Senja di Laguna
Selain surfing, ada cukup banyak kegiatan menarik lain yang bisa dilakukan di Wediombo. Snorkeling salah satunya, mengingat perairan di kawasan ini masih masuk dalam lokasi konservasi penyu. Selain itu gugusan terumbu karangnya juga dikenal sangat indah.
Namun yang tak kalah dahsyatnya adalah keindahan laguna, semacam kolam air asin yang terpisah dari lautan, di Wediombo. Dulunya lokasi ini hanya digunakan sebagai tempat memancing ikan, tapi belakangan populer sebagai lokasi berenang dan juga menantikan pemandangan indah matahari terbenam.
Indahnya panorama sunset di laguna Wediombo benar-benar sulit digambarkan dengan kata-kata. Rona merah langit menjelang matahari menghilang di sisi barat membuat suasana terasa begitu syahdu.
Wisata Murah Meriah
Dengan beragam keindahan yang ditawarkan, tiket masuk Pantai Wediombo terbilang sangat murah. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir senilai lima ribu rupiah. Selain itu fasilitas yang ditawarkan juga lengkap, mulai dari kamar mandi, toilet, hingga warung makan semua tersedia lengkap di sini.
Pantai Wediombo Gunungkidul bisa dijadikan alternatif bagi mereka yang ingin mencari wisata bahari dengan nuansa berbeda. Kapanlagi bisa menikmati indahnya pesisir pantai, sembari merasakan pengalaman menjadi seorang penunggang ombak. Tertarik? Next