in ,

Pantai Ngobaran, Mengintip ‘Bali’ dari Pesisir Gunungkidul

Pantai Ngobaran Hadirkan Atmosfer Bali di Gunungkidul

Suasana Bali di Ngobaran
Suasana Bali di Ngobaran (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Deburan ombak bertubi-tubi menghantam karang dan tebing di pinggir pantai. Sementara dari kejauhan terlihat pura dan area terbuka berhiaskan patung-patung dewa. Percaya atau tidak, ini bukan gambaran suasana di Uluwatu, melainkan Pantai Ngobaran yang ada di Gunungkidul.

Baca juga : Pantai Cemongkak, Tanah Anarki Pulau Dewata

Lantaran suasananya begitu mirip dengan Pulau Dewata, tak sedikit wisatawan dan warga sekitar menyebut Ngobaran sebagai ‘Bali-nya Jawa’. Tak puas hanya mendengar ceritanya, Travelingyuk lantas memutuskan meluncur ke destinasi yang berjarak satu setengah jam dari Jogjakarta ini.

Atmosfer Bali yang Kental

Pura di Pantai Ngobaran
Pura di Pantai Ngobaran (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Begitu sampai di lokasi, atmosfer Bali yang cukup kental menyambut Travelingyuk. Tak jauh dari area parkiran, terdapat sebuah pura. Setelah meminta izin pada pengelola setempat, kami langsung meluncur untuk melihat suasana sekitar.

Keindahan pintu masuk pura sungguh menambah pekat suasana ala Pulau Dewata, lengkap dengan ukiran di bagian atas serta keberadaan patung penjaga di sisi kanan dan kiri. Begitu berada di dalam, Travelingyuk mendapati area lapang yang cukup luas. Tempat menaruh sesaji terlihat tertata rapi di sisi ujung.

Pemandangan indah dari pura
Pemandangan indah dari pura (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Dari dalam pura, pemandangan Pantai Ngobaran terlihat begitu indah. Menurut informasi yang didapat Travelingyuk, lokasi ini akan ramai dipadati umat Hindhu setempat menjelang perayaan Nyepi atau Galungan.

Eksotisnya Lokasi Peribadatan Kejawen

Gerbang masuk tempat peribadatan kejawen
Gerbang masuk tempat peribadatan kejawen (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Tak jauh dari pura, terdapat area terbuka lain dengan desain gerbang serupa. Di dalamnya terdapat beberapa patung dewa dari mitologi Hindhu dan Jawa. Area ini jadi salah satu favorit pengunjung untuk berfoto-foto, karena memang suasanya semakin mirip dengan Bali.

Deretan patung dewa
Deretan patung dewa (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Namun berdasarkan penuturan dari pihak pengelola pada Travelingyuk, lokasi ini ternyata justru dijadikan sebagai tempat peribadatan aliran Kejawen – kepercayaan yang dianut warga sekitar Pantai Ngobaran. Tidak ada banyak ritual dalam aliran ini, kecuali sesekali mengadakan kenduri atau perayaan kecil untuk mengucap syukur atas berkat Yang Maha Kuasa.

Spot Selfie Favorit Anak Muda

Spot selfie Pantai Ngobaran
Spot selfie Pantai Ngobaran (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Terlepas dari atmosfer ala Bali yang ditawarkan, Pantai Ngobaran juga jadi destinasi wisata favorit anak muda karena spot selfie-nya. Di beberapa sudut pengelola sudah menyiapkan titik khusus bagi mereka yang hobi berfoto-foto.

Ada spot berbentuk hati dengan latar belakang pemandangan Samudra Hindia. Tempat foto-foto dengan desain mirip kapal juga tak kalah menariknya, terutama bagi yang ingin merasakan sensasi deburan ombak di ketinggian. Selain itu masih ada juga gazebo beratap jerami yang didirikan di sebuah karang pinggir pantai.

Mitos di Balik Nama Ngobaran

Iswanto, Ketua Pokdarwis Ngobaran
Iswanto, Ketua Pokdarwis Ngobaran (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Di balik keindahan Pantai Ngobaran ternyata terdapat kisah menarik. Menurut penuturan Iswanto, ketua kelompok pengelola wisata setempat, lokasi ini dulunya pernah jadi tempat pelarian Prabu Brawijaya V. Keturunan Majapahit tersebut ingin menenangkan diri dari perang saudara, yang diakibatkan keinginan anaknya menyebarkan agama Islam.

Lantaran tak tega untuk menghukum putranya sendiri, Prabu Brawijaya V lantas memilih moksa. Dalam kepercayaan Hindhu dan Buddha, moksa adalah melepaskan diri dari ikatan duniawi dan putaran reinkarnasi.

“Namanya Ngobaran dulu kan Prabu Brawijaya itu masuk ke api, istilahnya moksa di sini. Itu ada kobaran api katanya, makanya itu dinamakan Ngobaran,” tutur Iswanto pada Travelingyuk.

Tak Bikin Kantong Kering

Pemandangan dari kompleks candi di Ngobaran
Pemandangan dari kompleks candi di Ngobaran (c) Travelingyuk/Bagas Yudhiswa

Untuk menikmati keindahan Pantai Ngobaran, pengunjung cukup membayar tiket parkir dengan kisaran antara dua hingga sepuluh ribu rupiah. Fasilitas yang tersedia antara lain kamar kecil, warung makan, dan juga jasa fotografer. Pengunjung nantinya bisa mengambil file foto favorit mereka untuk diunggah di media sosial maupun dicetak.

Begitulah sekilas mengenai gambaran keindahan dan keiistimewaan Pantai Ngobaran di Gunungkidul, Jogjakarta. Bagaimana, ada yang sudah tertarik untuk mengintip langsung keindahan Bali-nya Jawa? Next

ramadan

Empat Destinasi Wisata di Solok Selatan, Jantung Minangkabau

Indah dan Kaya Sejarah, Perkenalkan Banda Neira