in , ,

Penyebrangan KM Legundi, Arungi Laut Lombok Berteman Lumba-lumba

Keseruan Menyebrang Lombok Menumpang KM Legundi

Penyebrangan ke Lombok via KM Legundi
Penyebrangan ke Lombok via KM Legundi (c) Oip Macuz/Travelingyuk

Bicara soal wisata bahari, Lombok memang salah satu yang terbaik. Sayangnya banyak pelancong kerap mengurungkan niat datang ke kawasan wisata Mandalika karena alasan biaya. Padahal ada beberapa cara untuk mengemat ongkos perjalanan, salah satunya dengan menumpang penyebrangan KM Legundi.

Baca juga : Ternate, Taman Bermain para Pecinta Alam Bawah Air

Dibandingkan dengan pesawat, menumpang kapal laut bisa jadi terasa kurang nyaman bagi sebagian orang. Namun jangan salah, sebenarnya ada banyak pengalaman asyik yang bisa didapatkan. Berikut informasi dari kontributor Travelingyuk, Oip Macuz, mengenai penyebrangan KM Legundi.

Penyebrangan Langsung

KM Legundi di Tanjung Perak Surabaya via Instagram.com/rafa_karimah

Penyebrangan KM Legundi termasuk salah satu yang diburu para pelancong, terutama para backpacker atau mereka yang ingin menghemat ongkos perjalanan. Trayeknya dimulai dari Surabaya dan langsung menuju Lombok. Lama perjalanan memakan waktu kurang lebih 20 jam.

Ada baiknya Teman Traveler terus mencari informasi baru, karena jadwal pemberangkatan bisa berubah-ubah tergantung pasang surut air laut. Hanya ada dua kali penyebrangan menuju Lembar Lombok, masing-masing pada hari Selasa dan Sabtu pukul 14.00 WIB. Sementara pemberangkatan ke Tanjung Perak hanya dilakukan Senin.

Mengarungi Lautan Ditemani Lumba-lumba

Pulau Karang Jamuang di sebelah barat Pulau Madura (c) Oip Macuz/Travelingyuk
Pulau Karang Jamuang di sebelah barat Pulau Madura via Instagram.com/ipox.27

Meski memakan waktu lama dibanding perjalanan udara, ada banyak panorama indah bisa dinikmati selama penyebrangan KM Legundi. Sembari menikmati semilir angin khas lautan, para pelancong bisa melihat indahnya pesisir barat dan utara Pulau Madura.

Selepas melalui Pulau Garam, perjalanan dilanjutkan ke arah Bali. Begitu memasuki perairan Pulau Dewata, eloknya sang surya kala muncul dari balik horison bakal jadi pemandangan memanjakan. Megahnya Gunung Agung pun bakal terlihat dari kejauhan.

Luar biasanya lagi, Teman Traveler juga bisa merasakan asyiknya menyebrang ke Lombok ditemani lumba-lumba. Jika beruntung para pelancong bisa melihat mamalia laut cerdas tersebut menari-nari di lautan lepas. Bagaikan berada di gerbang negeri dongeng.

Tarif Terjangkau

Indahnya mentari di laut lepas (c) Oip Macuz/Travelingyuk
Indahnya mentari di laut lepas via Instagram.com/balistrait_crossing_view

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, penyebrangan KM Legundi termasuk murah hingga jadi incaran banyak traveler. Penumpang dewasa cukup membayar tiket 87 ribu rupiah, sementara penumpang anak-anak ditarik biaya 62 ribu rupiah.

Bagi yang membawa sepeda motor harus merogoh kocek 132 ribu rupiah untuk tipe biasa, 225 ribu rupiah untuk golongan dua (kurang dari 500cc), dan 420 ribu rupiah utuk golongan tiga (sama atau lebih dari 500cc). Muatan berupa kendaraan roda empat juga diperbolehkan, dengan biaya 1.525.000 rupiah.

Alternatif Kendaraan

Begitu bersandar di Pelabuhan Lembar, Teman Traveler tak perlu khawatir. Ada beragam pilihan kendaraan umum siap mengantar ke berbagai tujuan di Lombok. Selain ojek sepeda motor, masih ada angkutan umum, travel, dan taksi.

Sementara bagi yang ingin melanjutkan perjalanan ke luar Pulau Lombok, tak usah risau. Bisa langsung menumpang angkutan maupun bus umum dari Terminal Mandalika. Dari sana para pelancong bisa langsung diarahkan ke Sumbawa maupun Flores.

Itulah tadi sedikit gambaran mengenai pengalaman Oip Macuz soal penyebrangan KM Legundi dari Surabaya ke Lombok. Semoga berguna bagi Teman Traveler yang tengah merencanakan berlibur ke Pulau Seribu Masjid dalam waktu dekat. Next

ramadan

Written by Oip Macuz

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

4 Situs Warisan Dunia UNESCO di Thailand, Sisi Indah dari Negeri Gajah Putih

Via Instagram nasikulitsyuurga

Nasi Kulit Syuurga di Jogja, Jahat Tapi Nikmat