Semenjak tahun 2016, kadar karbon yang ada di atmosfer bumi telah mencapai angka 400 pps (part per million). Padahal jika angka karbon melebihi 400 ppm dampaknya akan berbahaya bagi bumi. Akan tetapi angka tersebut tak lagi turun dan tetap bertahan pada angka 401 ppm. Meskipun tampaknya sepele, kadar karbon di atmosfer yang berlebih memberikan efek permanen untuk perubahan iklim bumi.
Baca juga : Menjaga Keindahan Bawah Laut Pulau Badi, Aset Wisata Penting Indonesia
Kepunahan di Bumi
Belakangan ini kepunahan mengalami banyak peningkatan. Berdasarkan data dari The World Wildlife Fun, menduga ada 10.000 spesies yang punah pada setiap tahunnya. The Nature Conservacy meramalkan akan ada seperempat spesies di bumi yang nyaris punah pada tahun 2050.
Rantai Makanan yang Rusak
Karena kepunahan yang terjadi, otomatis rantai makanan juga ikut berantakan karena pemangsa dan predator puncak limbung. Peningkatan suhu air laut saja, memberikan dampak banyak terhadap ekosistem. Pemutihan terumbu karang serta pertumbuhan ganggang laut yang berdampak kepada populasi anjing laut, beruang kutub, bahkan ikan cod.
Permukaan Laut Semakin Naik
Karena perubahan iklim dan suhu udara yang meningkat, gletser yang ada di kutub akan semakin mencair. Pada beberapa bagian bumi lainnya seperti Samudra Pasifik yang sedang mengalami kenaikan permukaan laut. Bahkan jika suhu global tetap terjaga dan tidak meningkat sebanyak 2 derajat celcius, kenaikan permukaan laut tetap saja tak dapat terhindarkan.
Pengasaman Laut dan Pemutihan Terumbu Karang
Perairan laut sering menjadi tolak ukur untuk kesehatan lingkungan. Laut bumi yang terus menerus menyerap kadar kabon dioksida, menyebabkan pHnya semakin menurun. Kerusakan karang yang terjadi di Great Barrier Reef Australia adalah salah satu bukti bahwa peningkatan suhu air laut dapat memberikan dampak besar bagi alam.
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar jika terus menerus dibiarkan. Namun hal tersebut terlanjur terjadi dan kadar karbon di atmosfer tidak lagi dapat diturunkan. Tapi bukan berarti kita harus pasrah, tetap jaga kondisi bumi sesuai dengan kapasitas masing masing ya. Next