Dengan banyaknya kepulauan di Indonesia, tak heran jika berbagai jenis destinasi wisata yang masih asri dapat ditemukan. Meskipun aksesnya untuk menuju ke sana tergolong membutuhkan usaha yang begitu besar. Namun dengan segala kekurangannya, selalu memiliki kelebihan. Salah satunya adalah kondisi alam yang masih terjaga keasriannya. Seperti destinasi wisata di Kabupaten Maluku Barat Daya ini.
Baca juga : Lontong Malam Medan, Kuliner Enak dengan Siraman Kuah Santan
Pulau Liran
Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia. Lokasinya berbatasan langsung dengan Timor Leste. Dari Pulau Moa, Ambon, teman traveler harus menempuh perjalanan laut selama delapan jam menyebrangi Laut Banda. Meskipun cuaca panas dan gersang sangat kuat terasa dan aksesnya yang sulit, tempat ini menyimpan keindahan. Hamparan pasir yang masih bersih bersanding dengan air laut berwarna biru tosca, serta pepohanan kelapa di tepiannya.
Danau Tihu
Maluku Barat Daya juga memiliki Danau Tihu yang cantik. Secara administratif, Danau Tihu berada di Pulau Wetar. Berbeda dengan danau pada umumnya, tempat ini masih dikelilingi dengan perbukitan yang rimbun di sekitarnya. Tempat ini merupakan satu-satunya danau yang ada di Pulau Wetar. Masyarakat sekitar juga mempercayai bahwa danau ini juga menjadi habitat untuk buaya air tawar.
Pulau Nus Eden
Tempat ini merupakan sebuah pulau yang berada pada kawasan Romang, Maluku Barat Daya. Pulau ini merupakan pulau pasir yang hanya ditumbuhi oleh tumbuhan khususnya pohon Pandan Hutan . Masyarakat sekitar sering datang mengunjungi tempat ini sebagai daya tarik wisata pancing dan menikmati penyu bertelur. Selain itu, Nus Eden juga menyimpan kekayaan bahari yang luar biasa di perairannya.
Gunung Kerbau
Gunung Kerbau adalah satu dari dua gunung yang ada di Pulau Moa. Berbeda dengan gunung yang memiliki vegetasi hutan hujan tropis, tempat ini diselimuti oleh savana. Sehingga lekukan gunung terlihat jelas dari kejauhan. Lokasi gunung ini pun juga berada di tengah kawasan savana. Selain itu, terdapat dam buatan yang dibangun pada tahun 1991 di kawasan Gunung Kerbau untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat sekitarnya.
Tak banyak pelancong yang mengeksplor Maluku Barat Daya. Tak bisa dipungkiri, untuk mencapainya memang diperlukan usaha yang cukup besar. Namun hal itu juga yang membuat kawasan ini tetap terjaga kebersihannya. Bagaimana, tertarik untuk berkunjung? Next