in , ,

Pasca Kebakaran, Ini Aturan yang Perlu Diperhatikan Wisatawan di Gili Lawa

Aturan Baru di Gili Lawa Pasca Kebakaran, Perhatikan Saat Berkunjung

Kebakaran yang melanda Gili Lawa, Rabu (01/08/2018), mengakibatkan savana seluas 10 hektar hangus. Akibatnya, pasca kejadian tersebut Gili Lawa ditutup untuk kunjungan wisatawan. Hingga saat ini petugas Taman Nasional Komodo dan satuan kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Untuk menghindari terjadi kembali kebakaran di Gili Lawa, beberapa peraturan baru ditetapkan oleh Balai Taman Nasional Komodo.

Baca juga : Wisata Pantai Timur Tengah Selatan, Pesona Alam yang Masih Terpendam

Dilarang Camping di Taman Nasional Komodo

Keindahan Gili Lawa sebelum terbakar via instagram/rifatperdana

Beberapa peraturan baru telah ditetapkan Balai Taman Nasional Komodo pasca terjadinya kebakaran di Gili Labak. Saat ini wisatawan yang datang ke area Taman Nasional Komodo tidak diperbolehkan untuk camping. Hal ini dikarenakan api yang dibutuhkan saat berkemah dapat menjadi salah satu penyebab kebakaran. Jika ada wisatawan yang ingin mengunjungi dan bermalam di kawasan Taman Nasional Komodo, mereka disarankan untuk menyewa kapal dengan paket live on board.

Tidak Membuat Api Unggun

Matahari tenggelam di Gili Lawa via instagram/michaellinp

Membuat api unggun di Kawasan Savanna tentu menjadi hal yang dapat memantik kebakaran. Karena itu pada setiap kawasan konservasi, menyalakan api unggun adalah hal yang dilarang. Hal tersebut juga berlaku di Kawasan Taman Nasional Komodo. Pembuatan api unggun di kawasan savana akan mengakibatkan kebakaran yang lebih besar dan berpotensi merusak kawasan konservasi.

Tidak Merokok di Kawasan Taman Nasional

Wisatawan sedang berfoto di Gili Lawa via instagram/shinthapsari

Merokok pun juga menjadi salah satu hal yang dapat mengakibatkan kebakaran. Puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh wisatawan dapat memantik api kecil dan menjalar di kawasan savana. Terlebih lagi ketika padang rumput berada dalam kondisi kering, seperti saat musim kemarau, yaitu pada bulan Agustus.

Hindari Membawa Barang yang Mudah Terbakar

Si jago merah yang melahap Gili Lawa via instagram/candra_novian

Tak hanya rokok, beberapa benda lain juga memiliki potensi menjadi pemicu kebakaran. Benda-benda seperti kembang api atau petasan juga menjadi salah satu faktor penyebab hangusnya savana karena si jago merah. Selain di Gili Lawa, Pulau Kenawa, Sumbawa juga pernah hangus karena kembang api. Percikan api kecil yang timbul dari kembang api juga dapat dengan cepat menjalar di padang rumput. Terutama saat kondisi rumput sangat kering.

Keindahan alam memang suatu hal yang memukau, namun jangan sampai lupa diri dan melakukan kelalaian yang merugikan. Beberapa kasus tentang kelalaian wisatawan memang sering terjadi. Seperti memegang tengkorak di pemakaman Toraja atau melempar penyu adalah contohnya. Sebagai wisatawan yang bertanggung jawab, teman traveler harus dapat menjaga keindahan alam tersebut ya. Next

ramadan

Pasca Gempa Lombok, Inilah Wajah Islamic Centre Mataram yang Bikin Miris

Menikmati Dessert Segar dan Manis di Jakarta, Ini Tempatnya