Palembang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sumatera Barat. Di tahun 2018 ini, Palembang menjadi salah satu sorotan banyak pihak, tak terkecuali dengan para traveler. Pasalnya, Palembang menjadi salah satu tuan rumah untuk Asian Games 2018. Sarana dan pra sarana terus diperbaiki demi kenyamanan para wisatawan yang akan datang ke Palembang. Sebelum seperti sekarang ini, Palembang sudah mengalami perubahan yang cukup besar. Berikut ini akan diberikan beberapa potret Palembang zaman dulu dan sekarang.
Baca juga : Ingin Liburan Murah ke Luar Negeri? Pantau 6 Maskapai Penerbangan Ini
1. Jembatan Ampera
[twenty20 img1=”118819″ img2=”118820″ offset=”0.5″ before=”Jembatan Ampera dulu” after=”Jembatan Ampera sekarang” hover=”true”]
Jembatan Ampera merupakan salah satu bangunan ikonik yang berada di Palembang. Ini sudah menjadi lambang kota yang lokasinya berada di tengah-tengah Kota Palembang. Jembatan Ampera menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Sebelrang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Dilihat dari potret Palembang zaman dulu dan sekarang, tidak banyak perubahan yang terjadi pada jembatan ikonik ini.
Jembatan yang memiliki bentuk begitu cantik ini sudah dibangun sejak tahun 1962. Bentuknya masih sama, hanya perbedaan warnanya dan tambahan lampu yang membuatnya makin tampak megah. Semakin ke sini Jembatan Ampera terlihat makin megah dan cantik saja.
2. Jembatan Ogan Kertapati
Jembatan Ogan Kertapati dibangun sejak tahun 1939 lalu. Dahulu, jembatan yang memiliki usia tua ini termasuk salah satu bangunan fenomenal di Sumatera Selatan. Namanya kala itu adalah Wihelmina Brug yang merujuk pada nama Ratu Belanda pada zaman tersebut.
[twenty20 img1=”133121″ img2=”118821″ offset=”0.5″ before=”Jembatan Ogan sekarang” after=”Jembatan Ogan dulu” hover=”true”]
Pernah terjadi insiden Jembatan Ogan ditabrak oleh kapal tongkang yang bermuatan ribuan ton batubara. Tenang saja, kini jembatan sudah diperbaiki dan bisa digunakan. Pemerintah diharapkan bisa lebih peka lagi untuk melakukan perawatan pada ikon-ikon Palembang seperti Jembatan Ampera dan Jembatan Ogan Kertapati ini.
3. Rumah Rakit di Palembang
Potret Palembang zaman dulu dan sekarang juga terlihat pada sarana yang ada. Rumah Rakit adalah rumah adat Palembang yang dibangun di atas air. Dahulu, alat pengapung rumah rakit ini terbuat dari bambu, namun sekarang ini menggunakan alat-alat yang sedikit lebih modern, misalnya saja drum dan beberapa jenis lainnya.
[twenty20 img1=”133123″ img2=”133122″ offset=”0.5″ before=”Rumah Rakit sekarang” after=”Rumah Rakit dulu” hover=”true”]
Nah, karena dibangun di atas air itulah, Rumah Rakit ini anti banjir lantaran bisa mengikuti ketinggian air. Uniknya lagi, Rumah Rakit ini hanya ada di Sungai Musi dan menjadi salah satu obyek wisata Sungai Musi. Fungsingnya, biasanya Rumah Rakit ini digunakan sebagai alat transportasi serta rumah tinggal terapung.
4. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Bangunan selanjutnya adalah Masjid Mahmud Badaruddin II Palembang. Ini merupakan bangunan kuno yang dahulu sebenarnya adalah bekas penghancuran bangunan besar peninggalan Sultan oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
[twenty20 img1=”118825″ img2=”118826″ offset=”0.5″ before=”Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dulu, Via website/devry” after=”Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sekarang, Via website/devry” hover=”true”]
Lokasinya berada di wilayah Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Palembabng. Dahulu kala nama masjid ini adalalah De Grote Moskee te Palembang. Masjid ini berhadapan langsung dengan bundaran air mancur yang menjadi titik nol kilometer Kota Palembang.
Itulah setidaknya empat bangunan ikonik yang menunjukkan Palembang zaman dulu dan sekarang. Menurut Teman Traveler, apakah perbedaan terpampang jelas? Next