Seiring berjalannya waktu, beberapa kuliner mulai tergerus oleh zaman. Pamor yang dulunya begitu tinggi dan menjadi primadona, kini menurun seakan ditinggalkan. Bahkan, ada jajanan dengan citarasa khas yang kini hanya tinggal kenangan. Rasa rindu ini yang coba dihadirkan dalam Pasar Kangen Yogyakarta. Jawaban kerinduan masa lalu yang akan terobati. Seperti apa keramaian dari pasar ‘kaget’ ini? Berikut ulasan lengkap dari Kontributor Travelingyuk, Rizky Nusantara.
Baca juga : Things You Can Do In Penglipuran Bali
Hadir dengan Puluhan Stand Makanan
Tahun ini Pasar Kangen diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Tema yang diangkat Pasrawungan Ajur-ajer, sebagai obat untuk masyarakat yang menyukai jajanan tradisional, seperti klepon, apem, lempeng juruh, dan clorot. Di tahun 2018 ini, sebanyak 80 stand kuliner dan 40 stand kerajinan hadir untuk menghibur wisatawan. Tidak hanya itu, berbagai macam pertunjukan kebudayaan sepeti Jatilan, Wayang, dan Tari Topeng dikemas begitu menarik.
Puluhan stand ini sangat sederhana yang kental akan nuansa di masa lalu. Tempat jualan menggunakan gubug yang terbuat dari rumpun kayu. Suasananya makin menarik ketika malam datang. Pasalnya lampu yang digunakan bukan neon, melainkan lampu teplok kecil yang dipasang di setiap stand. Menarik banget bukan?
Panggung Istimewa untuk Pertunjukkan Seni
Selain stand makanan dan kerajinan, Pasar Kangen Yogyakarta yang berlangsung pada tanggal gal 7-16 Juli 2018 ini juga dilengkapi dengan panggung. Fasilitas ini digunakan untuk pentas berbagai macam pertunjukan kebudayaan yang menarik. Ada tari-tarian tradisional yang tak lepas dari pandangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Selain tarian tradisional, pentas seni ini tidak hanya diramaikan oleh seniman dari warga Kota Jogja. Namun, ada juga yang dari Wonosobo hingga Banjarmasin datang ke sini. Lantunan gamelan terasa meneduhkan. Pas banget dijadikan hiburan sekalian menikmati aneka minuman tradisional seperti wedang ronde.
Harga Terjangkau untuk Label Tradisional
Aneka makanan tradisonal di sini tidaklah dipatok dengan harga selangit. Jajanan tersebut dibanderol dengan harga murah meriah. Seperti sekitar lempeng juruh yang dijual Rp3.000. Ada pula sego wiwit yang seporsinya tak bikin kantong jebol. Makanan yang hampir punah ini dijual dengan harga Rp10.000. Tidak hanya makanan, barang antik yang ditawarkan juga terjangkau. Apalagi mengingat koleksinya yang banyak dengan nilai seni yang tinggi.
Pasar Kangen Yogyakarta merupakan acara kebudayaan di Jogja yang rutin diadakan setiap tahunnya. Pasar ini menjadi ruang nostalgia tersendiri bagi mereka yang menyukai jajanan pasar. Nah, Teman Traveler yang ingin berkunjung ke sini, datanglah di bulan Juli. Biasanya pasar tersebut berlangsung di pertengahan tahun. Next