Menikmati alam bebas konon bisa membuat kita merasa fresh. Hijaunya pepohonan dan gemericik air sungai bisa sedikit mengalihkan pikiran dari rutinitas sehari-hari. Siapa sih, yang tak suka nikmati view indah? Salah satu lokasi yang menyuguhkan kemolekan alam adalah air terjun atau Coban Jidor. Lokasinya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Jaraknya sekitar 25 km dari timur Kota Malang.
Baca juga : Kerang Kiloan Pak Rudi, Warung Dengan 11 Jenis Kerang Berbeda
Belum ada angkutan umum untuk menuju Coban Jidor, sebaiknya Teman Traveler membawa kendaraan sendiri. Jalan menuju Desa Ngadirejo sendiri sudah beraspal mulus. Sepanjang perjalananan terlihat bentang sawah di sisi kanan dan kiri. Wah, sangat hijau pastinya.
Begitu sampai di jalan setapak menuju Coban Jidor, kita harus lebih berhati-hati. Selain menurun, jalurnya juga tidak begitu lebar. Sekitar 1 km kemudian, atau memakan waktu kurang lebih 15 menit, kita akan tiba di tempat parkir.
Cukup membayar Rp5.000 untuk tiket masuk Coban Jidor dan kita bisa menikmati alam sepuasnya. Jangan lupa, terpenting adalah pastikan tubuh dalam kondisi prima. Pastikan membawa bekal, sebab saat weekday hampir dipastikan tidak ada yang berjualan di area wisata Malang satu ini.
Selama menjelajah coban kita akan melewati beberapa spot cantik. Gak rugi rasanya, sekali jalan ada banyak view memanjakan. Yuk simak panorama apik apa saja yang bisa dilihat.
Tebing Parang Tetes
Inilah tebing tinggi yang akan kita lewati sebelum mencapai Coban Jidor. Menjulang begitu gagah dan eksotis. Siapapun yang pernah menjelajah ke sini pasti bakal terpesona.
Jalur penjelajahan di sekitar tebing tak terlalu lebar. Selain itu terdapat cukup banyak bebatuan besar. Sebaiknya ekstra hati-hati saat menyusuri jalan di sini.
Di sekitar bebatuan akan tampak panorama hijau di sebrang tebing. Kita juga bisa melihat jurang menganga tertutup pepohonan rimbun. Sungguh menarik bila kita bernarsis ria di sekitar Tebing Parang Tetes.
Coban Jidor
Coban Jidor adalah memiliki debit air cukup besar. Tingginya sekitar 10 meter. Menurut penduduk setempat, kedalaman air di bawah coban mencapai sekitar empat meter. Bagi yang demen bermain air, hindari tempat sekitar itu ya?
Namun jangan khawatir, kalian masih bisa kok bermain di bagian yang dangkal. Banyak bebatuan untuk berpijak, namun sedikit licin. Meski tak sabar ingin segera nikmati segarnya Coban Jidor, kalian harus hati-hati.
Oh ya, di sebelah kiri air terjun terdapat goa mungil dengan permukaan tanah datar. Bisa dimanfaatkan beristirahat usai menempuh perjalanan menguras tenaga.
Sungai di sekitar wisata air terjun ini juga cantik. Airnya yang begitu jernih mengalir disela bebatuan. Ada pula jembatan bambu yang kian menambah alami suasana.
Sumber Sewu
Menuju Sumber Sewu dari Coban Jidor memakan waktu sekitar 30 menit. Harus melewati ladang penduduk dan dua kali menyebrang sungai kecil. Pemandangan hijau mengiringi perjalanan kami.
Kenapa disebut Sumber Sewu? Ada ceritanya lho. Kata Sumber berasal dari Bahasa Jawa yang berarti mata air. Sedangkan Sewu berarti seribu. Nah, di Sumber Sewu banyak sekali sumber mata air bertebaran, meski alirannya kecil.
Sumber Sewu terletak di bawah sebuah tebing tinggi. Menurut penjaga Coban Jidor, aliran air di sini tidak pernah kering meski musim kemarau sekalipun. Debit airnya tidak besar, namun juga tidak kecil. ‘Kricik-kricik’, demikian penduduk setempat menyebutnya.
Ringin Cangkring
Di tebing bagian atas Sumber Sewu terdapat sebuah pohon beringin yang tumbuh di bebatuan. Tumbuhan yang diberi nama Ringin Cangkring tersebut tampak berdiri kokoh. Dari kejauhan terlihat gagah diantara batu-batu tebing.
Anehnya, meski dihimpit tebing tinggi, pohon beringin tersebut tetap bisa berdiri tegak. Padahal logikanya, bisakah pepohonan tumbuh di atas kerasnya bebatuan? Wallahualam.
Goa Lowo
Dari Sumber Sewu butuh waktu kira-kira 20 menit untuk menuju Goa Lowo. Kita harus berjalan sedikit mendaki, melewati tebing tempat Ringin Cangkring berdiri.
Nama Goa lowo berasal dari Lowo, yang dalam Bahasa Jawa berarti kelelawar. Memang benar, goa yang di depannya terdapat air terjun kecil ini menjadi tempat tinggal kawanan kelelawar.
Sekitar 10 meter dari pintu masuk goa sudah terhirup aroma kotoran binatang. Hmm sesuatu ya, hehe. Menurut penjaga loket Coban Jidor, goa ini tak begitu luas dan juga dihuni binatang landak.
Sekitar goa ditumbuhi pepohonan rimbun. Mulut Goa Lowo juga tertutup tumbuhan liar. Suasananya jadi terkesan sepi dan angker. Apalagi bagian dalam goa sangat gelap dan sedikit berbau sedikit anyir, kian menambah aroma mistis. Hihhhh.
Nah, dari panorama cantik Coban Jidor hingga eksotisnya Goa Lowo, mana yang paling menarik minat Teman Traveler? Tunggu apa lagi, buktikan sendiri serunya jalan-jalan ke sini dalam waktu dekat. Next