Reezumiku
Beneran ini masih di Tulungagung, yakin? Begitulah kesan pertama saat tiba di Pantai Ngalur. Kilau pasir putih dan rimbun pepohonan menyihir mata, seolah masuk ke dunia berbeda.
Baca juga : Es Teler Enak di Surabaya, Kembali Bertenaga Setelah Berbuka
Julukan Miniatur Kuta pantas disematkan pada Pantai Ngalur. Nuansa alaminya terasa sangat menyejukkan, meski areanya tak terlalu luas. Hembusan anginnya tak sekuat pantai lain di Kabupaten Tulungagung. Teman Traveler bisa lebih bebas memandang lautan dan menikmati keindahannya.
Gazebo dan Gardu Pandang Menghadap Laut Selatan
Laut Selatan terkenal memiliki ombak kuat karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Namun, kondisi ini jugalah yang menjadikan pesisir Tulungagung semakin cantik dan unik. Teman Traveler bisa melihat semuanya di gardu pandang buatan penduduk sekitar.
Perairan toska tepi pantai terlihat cantik dan bersih. Belum banyak sampah, baik bekas pengunjung maupun buangan dari laut. Serunya lagi, pilar-pilar gazebo dan gardu pandang dibungkus plastik motif kotak-kotak warna hitam putih khas papan catur, mirip dekorasi ala Bali. Nuansa ini yang membuat wisatawan sangat menyukai Pantai Ngalur.
Jalur Ekstrim Tak Menyurutkan Nyali
Pantai Ngalur termasuk destinasi yang belum banyak dijamah orang. Lokasinya berada di Kecamatan Tanggunggunung, dua jam perjalanan dari Taman Aloon-Aloon Tulungagung. Selain cukup jauh, rute menuju sana juga tak mudah dilalui. Yah, itulah usaha yang harus dilewati demi keindahan hakiki.
Setelah berkendara naik turun dan berkelok-kelok di daerah pegunungan, Teman Traveler akan masuk Desa Jengglungharjo. Mobil sudah tak bisa lagi diandalkan di sini. Bahkan berkendara dengan sepeda motor pun harus memiliki ketrampilan ekstra. Sebab, petualangan sesungguhnya dimulai di sini.
Jalur yang dilewati berupa jalan setapak beralas tanah liat dan bebatuan tak rata, membuat sebagian orang kesulitan. Apalagi di beberapa titik terdapat jalan yang langsung mengarah ke lembah-lembah curam.
Jalurnya bakal semakin parah ketika hujan mengguyur semalaman. Permukaan tanahnya bakal semakin licin. Butuh kehati-hatian ekstra untuk bisa sampai di tempat tujuan.
Namun jika ingin lebih praktis,Teman Traveler bisa memanfaatkan jasa ojek. Kalian akan diantar menggunakan motor trail modifikasi pemuda setempat. Tarifnya beragam, mulai dari Rp10.000 tergantung kesepakatan.
Fasilitas Memadai
Siapa sangka, pantai yang butuh perjuangan untuk menjangkaunya ini sudah memiliki fasilitas umum lengkap. Pertama, ada dua warung permanen dibangun dekat tempat parkir. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari camilan, gorengan, mie instan, hingga makanan berat seperti nasi pecel.
Sajian minuman segar dan dingin siap melegakan tenggorokan kering
sehabis menjelajah pantai. Harganya juga sangat terjangkau.
Fasilitas kedua adalah toilet permanen, bersih dan dilengkapi air tawar. Meski dibangun hanya dari tumpukan batu bata dan semen, bilik yang tersedia cukup nyaman digunakan. Apalagi jika mengingat beberapa pantai lain di Tulungagung tak menyediakan MCK.
Di samping itu, juga sudah terdapat mushola kecil nyaman. Sudah tersedia mukena dan sajadah bagi muslimah yang tak membawa perlengkapan ibadah. Teman traveler bisa berlama-lama di pantai tanpa khawatir mencari tempat sholat saat waktunya tiba.
Wah, Pantai Ngalur memang keren banget. Nggak nyesel sudah memberanikan diri melewati medan sulit. Semua terbayar dengan keindahan pesisir selatan yang bersih, cantik, dan memesona. Bagaimana dengan Teman Traveler, siap bertualang ke Pantai Ngalur? Next
