in ,

Kopyor Roti, Takjil Tradisional Khas dari Banyuwangi yang Masih Eksis Hingga Kini

Kopyor Roti, jajanan tradisional Banyuwangi yang masih eksis hingga kini!

Kopyor Roti
Kopyor Roti

Berbagai jajanan kekinian turut meramaikan Pasar Takjil. Hal tersebut bisa membuat kuliner tradisional jarang ditemui. Seperti makanan jadul bernama Kopyor Roti asal Banyuwangi ini. Hidangan yang identik dengan bulan Ramadan berikut berhasil membuktikan popularitasnya hingga kini. Bagi yang penasaran, simak ulasan singkat berikut yuk!

Baca juga : Nasi Ulam dan Nasi Uduk Ibu Yoyo yang Melegenda, Sederhana Namun Rasa Istimewa

Hanya Ada di Bulan Puasa

Hanya Ada di Bulan Puasa
Hanya Ada di Bulan Puasa, via Instagram/banyuwangi_kab

Sebuah makanan bernama Kopyor Roti merupakan kuliner asal Banyuwangi, Jawa Timur. Hidangan ini identik dengan kemunculannya di setiap bulan Ramadan. Satu porsi terdiri dari roti tawar, bihun, lalu dicampur santan kelapa dan dibungkus dengan daun pisang.

Seperti yang diberitakan oleh Kompas, salah satu pembuat Kopyor yang bernama Inayatun Robaniah (47) tahun mampu membuat 250 bungkus per harinya. Jumlah yang fantastis bukan?

Punya Rasa yang Manis

Kopyor Roti
Rasa yang Manis, via Instagram/eatventure.inc

Aroma dari wangi daun pisang dan rasanya yang manis membuat jajanan tradisional ini cocok disantap sebagai takjil. Menariknya, makanan sederhana ini masih menjadi salah satu hidangan yang banyak diburu warga Banyuwangi sendiri.

Sepanjang bulan Ramadan, Kopyor Roti dapat dijumpai di sejumlah pasar takjil. Salah satunya di Festival Ramadan yang terletak di kawasan Gesibu. Kawasan tersebut memang menjadi pusat jajanan selama bulan puasa.

Harganya Murah

Bahan-bahannya
Bahan-bahannya, via Instagram/banyuwangi_kab

Selain memiliki cita rasa yang manis dan tekstur yang legit, kuliner tradisional ini juga nggak akan menguras kantong Teman Traveler kok. Karena per buah, harganya berkisar mulai dari Rp2000an saja.

Cara membuatnya pun mudah yakni daun pisang yang dijadikan pembungkus diisi dengan air tawar, bihun, nangka, dan satan yang telah dipanaskan. Lalu dibungkus dan dikuku selama 15 menit.

Takjil Lain yang Juga Diburu

Petulo
Petulo, via Instagram/jagadfoodie

Tak hanya Kopyor Roti saja, jajanan tradisional lain seperti Petulo dan Laklak juga diburu masyarakat Banyuwangi. Petulo termasuk kuliner jadul yang biasa dihidangkan dengan kuah hangat dari campuran santan dan gula merah.

Adonan yang terdiri dari dua bentuk berbeda yakni mie dan bulat seperti serabi tersebut terbuat dari tepung terigu. Sedangkan Laklak merupakan makanan khas Bali yang bentuknya menyerupai pancake mini. Hidangan ini dapat ditemukan dengan mudah di sejumlah pasar tradisional.

Kalau jalan-jalan sekaligus berwisata kuliner di Banyuwangi ketika bulan Ramadan, jangan lupa untuk mencicipi Kopyor Roti dan hidangan lainnya ya! Next

ramadan
Bangunan Istana Kantor

Wisata Sejarah Pulau Penyengat, Istana Kantor Hingga Makam Bapak Bahasa

NuArt Sculpture Park, Melongok Kejeniusan Pencipta Monumen GWK