Waroeng Milenial. Mendengar embel-embel warung tentu membuat Teman Traveler berpikir tempat ini bakal terkesan sederhana. Namun penambahan kata ‘milenial’ seolah kontras karena generasi tersebut dikenal menyukai sesuatu yang serba kekinian.
Baca juga : Yuk Kenali Holiday Blues dan Cara Mengatasinya dengan Mudah, Kamu Terkena Juga?
Dari segi bangunannya, kedai di Bandung ini memang tampak modern. Tak jauh beda dari kafe-kafe kekinian yang banyak ditemukan sekarang. Namun di balik itu, ada filosofi pemiliknya yang ingin coba tunjukkan bahwa generasi milenial juga bisa sukses membuka usaha, terutama di bidang kuliner. Yuk, simak ulasan saya soal Waroeng Milenial berikut ini.
Asyik untuk Ngumpul atau Nugas
Waroeng Millenial mengusung konsep interior sedemikian rupa, sehingga pelanggan merasa nyaman berlama-lama di dalamnya. Beberapa permukaan dinding dihiasi mural yang sampaikan banyak pesan unik. Tempatnya sendiri cukup asyik untuk sekedar ngobrol bersama teman ataupun mengerjakan tugas.
Begitu sampai, saya langsung merasakan pelayanan ramah dari staff mereka. Sempat bertanya-tanya, apakah ini karena saya mengenal pemilik kafe hingga mereka memberikan perlakuan istimewa. Namun setelah saya amati, semua pelanggan mendapat treatment serupa.
WiFi Unik
Kafe ini tidak memiliki aturan minimum order atau semacamnya. Saya sendiri sempat dibuat tersenyum ketika bertanya mengenai kata sandi untuk mengakses jaringan Internet WiFi. Pelayannya dengan lugas menyebut kata ‘pesendulu.’
Hal ini bisa jadi merupakan sedikit sindiran untuk generasi milenial, yang hampir tiap detik dalam hidupnya harus terkoneksi dengan Internet. Alih-alih memesan makanan atau minuman, mereka biasanya langsung nafsu menanyakan password WiFi. Teman Traveler setuju?
Cukup Ramah Kantong
Harga makanan dan minuman di Waroeng Milenial masih cukup ramah kantong, terutama untuk para mahasiswa. Banderolnya lumayan sebanding dengan porsi dan rasanya. Jadi Teman Traveler tak perlu ragu mampir ke kafe di Bandung ini ya.
Ketika hendak memesan, pelayannya merekomendasikan Ayam Geprek Crispy dan Chicken King Lava, dua menu yang jadi favorit di sini. Saya pun mengikuti saran tersebut dan untuk minumannya, saya memilih es teh manis.
Porsi Ayam Geprek Crispy-nya lumayan banyak dan enak. Daging ayamnya sudah disuwir kecil-kecil sehingga mudah disantap. Oh ya, mereka tak sediakan pilihan level kepedasan ya Teman Traveler.
Jadi buat kalian yang tidak terlalu tahan pedas, saya sarankan jangan cocol sambalnya terlalu banyak atau minta disajikan terpisah saja. Seporsi menu ini dibanderol Rp22.000-an saja.
Sementara untuk Chicken King Lava, penyajiannya sangat mirip dengan Ayam Richeese, lengkap dengan saus keju. Ketika pertama memesan, saya kira makanan ini bakal bercita rasa pedas lantaran ada embel-embel kata ‘lava’. Namun begitu disantap, saya justru merasakan sensasi gurih dan asin.
Saya sendiri akhirnya baru ngeh bahwa sebutan ‘lava’ diberikan karena saus kejunya tampak begitu meleleh. Hidangan ini cukup nikmat Teman Traveler. Lumayan recommended untuk dicoba. Seporsinya dibanderol Rp24.000-an saja.
Recommended untuk Dicoba
Overall, Waroeng Milenial cukup recommended untuk dikunjungi. Jika Teman Traveler sedang menjelajah wisata Bandung atau sekitarnya dan butuh tempat nongkrong nyaman serta terjangkau, boleh banget mampir ke sini. Mereka beralamat di Ciumbuleuit, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kafe ini buka hampir setiap hari, mulai pukul 10.00 hingga 00.00. Bisa jadi alternatif buat Teman Traveler yang ingin nongkrong pagi maupun ngobrol serius hingga tengah malam. Selamat mencoba! Next