in , ,

Tari Caci, Tarian Perang Manggarai yang Menantang

Melihat Langsung Serunya Pertunjukan Tarian Perang Caci di Labuan Bajo

Serunya Tari Caci
Serunya Tari Caci (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Jika Teman Traveler sedang liburan ke Labuan Bajo, cobalah melipir sejenak melipir ke Kampung Cecer di Desa Liang Ndara. Jaraknya hanya sekitar satu jam perjalanan. Di sana kalian bisa melihat langsung pertunjukan Tari Caci, tarian perang khas Manggarai yang menantang.

Baca juga : Museum Gedung Sate, Romansa antara Budaya dan Heroiknya Pemuda

Lambangkan Keperkasaan

07_caci_vuV.jpg
Menunjukkan keperkasaan (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Tari Caci bermula dari tradisi masyarakat lokal Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Dalam pertunjukan budaya ini, dua pria dewasa bertarung satu sama lain. Mereka saling menguji keberanian dan ketangkasan.

Seiring perjalanan waktu, kebiasaan ini berkembang menjadi kesenian yang ditampilkan dalam beberapa acara penting seperti syukuran musim panen atau hang woja, ritual tahun baru alias penti, serta berbagai upacara adat lainnya.

Duel Satu Lawan Satu

08_caci_5gw.jpg
Dua pemain saling bertarung (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Sebelum memulai tarian, pemuka adat akan melakukan ritual pembuka dengan jamuan sopi, minuman tradisional setempat. Para pemain lantas bakal lakukan pemanasan melalui gerakan-gerakan tarian ringan. Berikutnya mereka akan masuk arena pertarungan sambil menyanyikan lagu-lagu adat.

Dalam Tari Caci, para pemain akan bertarung dengan berbekal cambuk dan perisai. Pemain pertama disebut paki dan bertindak sebagai penyerang. Pemain kedua berperan sebagai ta’ang atau penangkis.

Menggunakan cambuk kulit kerbau atau kulit sapi yang dikeringkan, paki bakal berusaha sekuat tenaga menyerang lawan. Bagian tubuh yang boleh diserang hanya lengan, punggung, dan dada. Tidak boleh sembarangan.

11_caci_9Nz.jpg
Pemain menunggu giliran tampil (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Sementara itu, ta’ang harus bisa menangkis dan menghindar dari serangan sang penantang. Ia hanya boleh bertahan menggunakan perisai bundar berlapis kulit kerbau dan busur bambu dengan lilitan rotan.

Kedua pemain berikutnya akan berganti posisi dan peran. Di sela-sela pertarungan mereka diberi sopi untuk menambah semangat. Setelah tarian selesai, tidak boleh ada dendam di antara peserta. Aktivitas ini menjunjungi tinggi sportivitas dan asas saling menghormati. Melambangkan semangat juang tinggi dan jiwa kepahlawanan.

Dimainkan Bergantian

02_caci_F9Y.jpg
Kostum yang dikenakan pemain (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Tari Caci dimainkan secara bergiliran. Ada dua kelompok yang saling berhadapan satu sama lain. Setiap kubu bakal mengirimkan satu perwakilan per babak. Suasana bakal makin seru karena tiap kelompok memiliki suporter, layaknya pertandingan sepakbola. Mereka bersorak sorai memberikan dukungan agar jagoan mereka menang.

04_caci_vJX.jpg
Senyum lebar di wajah pemain (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Pertunjukan biasanya diiringi alat musik tradisional seperti gendang dan gong. Selain itu, para pendukung akan menyanyikan lagu tradisional seperti nenggo atau dare.

Berpakaian Ala Prajurit

10_caci_ii9.jpg
Memakai pakaian seperti prajurit (c) Adhi KurniawanTravelingyuk

Para penari memakai kostum seperti prajurit hendak berangkat ke medan laga. Kepala dilindungi penutup kain khusus yang diikat dan topeng kayu menyerupai kepala sapi. Tubuh bagian atas dibiarkan terbuka tanpa busana, memperlihatkan otot kekar para pemain.

03_caci_Ntw.jpg
Pemuka adat memimpin rangkaian tarian (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Untuk bawahan, para penari biasanya mengenakan celana kain putih dan dililit kain tenun khas Flores. Sebagai pelengkap, ditambahkan lonceng-lonceng kecil dan asesoris mirip ekor sapi di bagian belakang tubuh.

Ajang Cari Jodoh

09_caci_zjI.jpg
Romantisme di balik tarian (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Di balik pertarungan yang seolah penuh rivalitas, tarian ini ternyata menyimpan nilai romantisme. Pada zaman dulu, pertunjukan Caci menjadi ajang tebar pesona bagi para pemuda untuk memikat gadis-gadis di desanya. Mereka bakal sepenuh hati menunjukkan keberanian dan keperkasaan. Semuanya akan bertarung habis-habisan demi menarik perhatian gadis incaran.

01_caci_IO0.jpg
Pertarungan antar kelompok (c) Adhi Kurniawan/Travelingyuk

Itulah sedikit ulasan mengenai Tari Caci, pertunjukan tari perang ala Manggarai yang benar-benar menantang. Jangan lupa menyaksikan tarian ini jika sedang mampir menjelajah wisata Nusa Tenggara Timur ya. Next

ramadan
Road Trip ke Siem Reap

Road Trip ke Siem Reap via Thailand, Jangan Sampai Salah Langkah!

Wisata Perbatasan Indonesia dan Timor Leste di NTT