in , ,

Tips Keselamatan Saat Wisata di Alam Bebas, Ingat ‘STOP’!

Saat berada di alam bebas perlu

Wisata di alam bebas sesuatu yang sangat menyenangkan, banyak hal yang baru bisa ditemukan dan tidak pernah bisa diprediksi sebelumnya. untuk itu perlu Tips keselamatan saat wisata di alam bebas, Ingat Stop yaitu Stop, think, Observation, dan plan.

Baca juga : Majapahit di Tulungagung, 2 Kota yang Lahirkan Nusantara

Di lain sisi wisata di alam bebas juga menyimpan sejuta bahaya yang terkadang membuat pegiatnya lupa diri atau panik akibat ketakutan berlebihan. Untuk itu simak ulasan berikut ini.

instasave_enf.
Hutan tropis yang memungkinkan untuk kehilangan jejak (c) wildan carbon/Travelingyuk

‘S’Stop

instasave_09_HKV.jpeg
Berhenti saat merasa kehilangan arah (c) wildan carbon/Travelingyuk

Stop atau berhenti. Ketika menyadari bahwa Teman Traveler hilang atau tengah tersesat berhentilah sejenak. Luangkan waktu untuk duduk dan tarik nafas dalam-dalam,  berusaha setenang mungkin, dan kumpulkan semua pikiran. Tanamkan dalam pikiran bahwa tidak hilang dan dalam kondisi baik-baik saja. Teman Traveler, masih hidup dan itu berarti bisa untuk kembali. 

T’ Think

save_20190923_221830_6bz.jpeg
Berpikirlah, ingat rekam jejak yang telah di lalui (c) wildan carbon/Travelingyuk

Think atau Berpikir. Sebagai manusia beruntunglah karena masih di berikan otak dan kecerdasan untuk berpikir. Jadi gunakanlah untuk berpikir sejernih mungkin apa yang harus dilakukan dalam kondisi demikian. Berpikirlah rasional agar tidak menyesal nantinya.

Cobalah untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri. Dari arah mana Teman Traveler sebelumnya bergerak? Apa tanda yang telah di lalui? Atau Sudah berapa lama berjalan dan kemudian tersesat? Setelah semua pertanyaan, perlahan terjawab oleh Teman Traveler

Maka, semoga saja sudah bisa memetakan arah yang telah dilalui hingga berada di titik ini. Ingat setiap perjalanan pasti meninggalkan jejak. Sekecil apapun itu harus benar-benar dipikirkan untuk bisa memberikan jalan keluar.   

O’ Observation

img_20190923_160607_Uvb.jpg
Observasi lingkungan sekitar (c) wildan carbon/Travelingyuk

Observation atau observasi. Mulailah melakukan observasi, amati semua kondisi lingkungan di mana Teman Traveler berada sekarang. Apakah sungai, tebing, lembah, punggungan atau mungkin jalan landai. Amati peta yang dibawa.   

save_20190920_094525_M0Y.jpeg
Jangan lpa memastikan tempat yang aman jika memang merasa perlu untuk beristirahat terlebih dahulu (c) wildan carbon/Travelingyuk

Jangan lupa juga perhatikan waktu. Jika dalam situasi sudah terlalu sore untuk melanjutkan, perhatikan di mana harus bernaung, membuat api, dan peralatan apa yang ada. Perhatikan juga cuaca untuk mengantisipasi kedinginan, hujan atau badai  yang bisa saja mengancam sebelum pertolongan datang.   

‘P’ Plan

save_20190920_095115_7vI.jpeg
Rencanakan yang perlu dilakukan sebelum beranjak (c) wildan carbon/Travelingyuk

Plan atau rencana. Rencanakan apa yang harus dilakukan sebelum beranjak, dengan perencanaan yang matang dapat menghitung seberapa besar resiko yang bisa timbul. Saat Teman Traveler bergerak atau memutuskan tetap tinggal di tempat.

Jangan pernah beranjak sebelum punya rencana yang matang. Prioritaskan kebutuhan mendesak dan kembangkan rencana secara sistematis dalam kondisi darurat. Pikirkan diri Teman Traveler dan jangan banyak menunda dan menggantungkan hidup pada orang lain.

Hingga terlalu banyak menunggu bantuan yang belum tentu datang.    Manfaatkan ilmu survival seperti membuat tempat perlindungan, membuatan api, membuat tanda sinyal, hingga mencari air. Tips lain yang tak kalah penting pastikan sebelum wisata ke alam bebas untuk membawa perlengkapan sesuai standar perjalanan.

Nah, itulah beberapa Tips Keselamatan wisata di alam bebas dan tekhnik yang perlu Teman Traveler ketahui dan lakukan saat berada dalam kondisi darurat. Jangan lupa kenali diri dan kemampuan saat berwisata ya! Next

ramadan

Nasgor 212, Warung Nasi Goreng dengan Mural Serba Superhero Lokal

Konon Alien dan UFO Pernah Singgah di Tempat ini, 3 Ada di Indonesia