Menjelajah wisata di Solo takkan lengkap jika Teman Traveler belum merasakan sajian khasnya. Salah satu yang tak boleh kalian lewatkan adalah kuliner jadul Solo. Pilihannya ada banyak, bahkan ada yang sudah eksis sejak jaman Belanda. Apa saja? Yuk, simak rekomendasinya berikut ini.
Baca juga : Es Coklat Jadul Panjang Umur Surabaya, Legitnya Bikin Kangen
Gurihnya Cabuk Rambak
Sebagian Teman Traveler mungkin sudah tak asing dengan kuliner satu ini. Cabuk Rambak memang sudah lama jadi salah satu sajian populer di kalangan pelancong lantaran rasanya unik.
Bagi yang belum tahu, Cabuk Rambak merupakan makanan khas Solo yang terdiri dari irisan ketupat, disiram saus wijen, sebelum kemudian dicampur dengan kemiri serta kelapa parut sangrai. Jika dilihat sekilas, tampilan sausnya sangat mirip dengan saus kacang.
Biasanya makanan ini disajikan dengan beberapa potong karak (sejenis kerupuk yang terbuat dari nasi). Harga seporsi Cabuk Rambak rata-rata berkisar diantara Rp5.000 hingga Rp10.000 saja.
Lenjongan yang Bikin Kenyang
Kuliner berbahan dasar singkong dan ketan ini telah eksis sejak jaman penjajahan Belanda. Mungkin Teman Traveler pernah mendengar bahwa rakyat Indonesia dulunya terbiasa menyantap singkong sebagai pengganti nasi. Hal tersebut lantaran beras sulit didapat atau harganya sangat mahal. Alhasil, singkong jadi alternatif untuk mengisi perut.
Seporsi Lenjongan biasanya berisi gethuk, gatot, sawut, cenil, ketan, dan
klepon. Semua komponen tersebut kemudian ditaburi parutan kelapa dan gula merah. Rasanya dominan manis, seperti umumnya kuliner Jawa Tengah. Porsinya cukup kecil, namun lumayan mengenyangkan.
Kesegaran Es Kapal
Selain makanan, Solo juga memiliki beragam minuman khas. Salah satu yang pantang dilewatkan adalah Es Kapal. Sajian satu ini cukup diminati warga Solo. Kesegarannya sangat ampuh menghalau dahaga, apalagi jika Kota Batik sedang panas-panasnya.
Minuman legendaris ini telah hadir sejak era 80-an. Terbuat dari campuran santan dengan serutan es batu dan susu. Sementara untuk varian rasanya ada cokelat, pandan, serta frambose.
Penyajiannya cukup sederhana. Es dituang ke dalam gelas kaca, sebelum diberi sehelai roti tawar di atasnya. Seporsi sajian ini bisa Teman Traveler tebus dengan merogoh kocek mulai Rp4.000 saja. Cukup murah bukan?
Es Janggelan yang Tak Kalah Menggiurkan
Tak kalah menggiurkan dari Es Kapal, minuman ini dihidangkan bersama jeli atau agar-agar hitam. Komponen yang jadi ciri khas tersebut dibuat dari tanaman janggelan. Meski terkesan sederhana, sajian ini banyak diburu sebagai pelepas dahaga dan cocok dinikmati jika Teman Traveler kurang suka santan, susu, atau krimer. Rasanya sangat segar dan tak bikin gatal tenggorokan.
Itulah sedikit ulasan mengenai beberapa kuliner jadul Solo yang bisa Teman Traveler cicipi. Semuanya menarik dan suguhkan cita rasa khas. Bagaimana, adakah di antara kalian yang sudah berminat dan tak sabar menjajal salah satunya? Next