Pernah membayangkan menjelajah kawasan Malioboro di Jogjakarta tanpa gangguan kendaraan bermotor? Sensasi tersebut kini bisa Teman Traveler rasakan lewat adanya Selasa Wage Malioboro. Jalan populer di Jogja ini bakal bebas mobil dan motor, serta dipenuhi aneka pertunjukan seru. Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga : Tomboan Ngawonggo Tajinan di Malang, Menikmati Sajian ala Pedesaan
Filosofi Selasa Wage
Filosofi Jawa mengatakan bahwa Selasa adalah selo-selone menungso atau saat sepi-sepinya manusia. Mengambil inspirasi dari situ, tiap Selasa Wage para PKL dan pedagang di sepanjang jalan Malioboro bakal meliburkan diri. Selain karena filosofi tadi, hari pasaran dalam penanggalan Jawa tersebut juga bertepatan dengan hari lahir Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Kesepakatan perihal Selasa Wage ini juga dibuat lantaran para pedagang ingin kawasan Malioboro beristirahat dan terlihat beda dari biasanya. Mereka dikabarkan tak keberatan kehilangan omzet yang diperkirakan berjumlah sekitar Rp1-1,5 juta per hari.
Malioboro sendiri memiliki banyak paguyuban berdasarkan profesi, mulai dari pedagang, tukang becak, andong, dan masih banyak lagi. Sementara untuk PKL, totalnya mencapai dua ribu orang. Malam sebelum libur, mereka biasanya mengadakan ronda. Begitu pagi menjelang, aktivitas dilanjutkan dengan kerja bakti massal.
Asyik Buat Bersepeda
Selain bebas PKL, Pemerintah Daerah juga bakal melakukan penutupan jalan Malioboro mulai pukul 06.00 sampai 21.00 WIB. Ruas jalan populer ini bebas sama sekali dari kendaraan, kecuali transportasi umum seperti Bus Trans Jogja, becak, andong, dan ambulans.
Sepinya Malioboro yang hanya ada tiap 35 hari sekali ini tentu saja dimanfaatkan para warga lokal untuk melakukan aneka kegiatan. Salah satunya adalah bersepeda. Dengan kondisi jalan yang relatif bebas dari kendaraan bermotor, bersepeda di sini terasa makin asyik dan menyenangkan.
Daya Tarik Wisatawan
Malioboro tanpa PK dan kendaraan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Mereka sengaja datang untuk menikmati suasana berbeda di ruas jalan populer Jogja ini, tanpa dipusingkan dengan lalu lintas kendaraan. Tak sedikit pula yang berfoto-foto dengan latar belakang lengangnya kondisi jalan.
Daya tarik lain yang pantang dilewatkan di Selasa Wage Malioboro adalah adanya keberadaan beragam gerai UKM dari Desa Selasa Wagen. Teman Traveler bisa mencicipi aneka makanan dan minuman tradisional dengan harga murah di sini.
Panggung Para Seniman
Penutupan jalan Malioboro tiap hari Selasa Wage merupakan agenda rutin untuk mewujudkan kawasan pedestrian. Dinas Pariwisata DIY lantas menyiapkan ragam seni atraksi yang bisa disaksikan wisatawan di beberapa titik di sepanjang jalan.
Sepanjang Jalan Malioboro bakal menjelma panggung bagi para seniman Jogjakarta, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Semua berlomba menampilkan bakat terbaik di hadapan masyarakat. Jika Teman Traveler ingin berfoto bersama mereka, sudah disediakan spot selfie khusus. Tak perlu malu ya, karena seniman Jogja sudah lama terkenal ramah.
Itulah sekilas ulasan mengenai Selasa Wage Malioboro yang hadirkan suasana beda di pusat Kota Gudeg. Jika Teman Traveler sedang menjelajah wisata Jogja, pastikan atur jadwal sedemikian rupa hingga bisa rasakan sensasi unik ini ya. Next