Selain Yogyakarta, wilayah yang memiliki cukup banyak wisata budaya dan juga alam adalah kawasan Tana Toraja. Di kawasan yang dihuni oleh Suku Toraja ini, kamu bisa menemukan cukup banyak spot menarik seperti makam yang terletak di tebing batu hingga desa tradisional yang sangat khas dan belum terjamah modernisasi. Selanjutnya, untuk wisata alam ada desa di atas awan Lolai yang ngehits tahun lalu dan yang paling baru ada wisata Ollon.
Baca juga : Pusat Perayaan Natal di Dunia, Kota-Kota Cantik Penuh Kemeriahan
Pada artikel ini, kita akan membahas tuntas terkait destinasi baru di Tana Toraja yang kata beberapa orang sangat memukau. Lembah hijau dan bukit yang berjajar membentuk pemandangan spektakuler yang membuat siapa saja ingin singgah. Yuk, sama-sama kita bahas seperti apa rupa dari wisata Ollon yang Instgramable itu.
Padang Teletubies yang Super Luas
Setelah Bromo memopulerkan padang Teletubbiesnya yang memikat, kini giliran Tana Toraja yang unjuk gigi. Setelah semua orang bosan dengan Lolai yang memiliki pemandangan atas awan, banyak orang mulai mencari destinasi baru yang menarik. Akhirnya, Ollon yang awalnya bukan objek wisata mendadak booming dan jadi incaran.
Sejatinya, Ollon adalah sebuah lembah biasa yang berada 40 kilometer dari Kota Makale. Namun, setelah beberapa penjelajah memposting gambarnya, kawasan ini langsung viral. Banyak orang berbondong-bondong ke sini dan menyebutnya sebagai padang Teletubbies.
Belum Tersentuh Fasilitas Modern
Secara administrasi, Ollon terletak di Kecamatan Bonggakaradeng yang memiliki kontur wilayah berliku-liku. Banyak bukit dan juga padang rumput yang awalnya biasa, tapi setelah terkena bidikan dari para traveler mendadak jadi tenar. Bahkan, warga setempat tidak menyangka bisa jadi seperti ini.
Untuk saat ini, fasilitas yang ada di sana masih sangat terbatas, bahkan kalau kamu ingin makan atau minum disarankan membawa dari kota. Ollon masih akan dikembangkan oleh pemerintah setempat mulai dari akses ke lokasi hingga fasilitas dasar seperti MCK yang wajib dimiliki oleh objek wisata.
Akses yang Berliku tapi Mengasyikkan
Sebelum memutuskan untuk datang ke padang Telletubies yang sangat memukau ini, kamu harus menyiapkan mental. Mengapa demikian? Karena jalur sebelum sampai ke lokasi cukup berliku dan beberapa bagian jalan sangat berbahaya. Jalan belum dibangun dengan baik sehingga pemerintah setempat berniat mengatasinya.
Selain medan berliku yang cukup menantang dan menguras adrenalin. Kiri dan kanan dari jalan adalah bukit terjal dan juga jurang yang curam. Motor biasa akan kesusahan untuk sampai ke sini sehingga disarankan menggunakan motor trail atau kendaraan lain yang hebat pada medan pegunungan.
Banyak Peternakan Kuda Loh
Sebelum mendadak berubah jadi destinasi wisata yang digandrungi oleh banyak orang. Kawasan Ollon adalah lokasi peternakan dan perkebunan. Warga setempat banyak mengelola lahannya untuk dijadikan kebun dan memanfaatkan tanah lapangnya untuk angon sapi dan juga kuda.
Pengunjung yang datang ke sini bisa menikmati pemandangan yang indah, bermain di sungai yang mengalir di bawah, atau mengunjungi peternakan kuda. Oh ya, kalau kamu ke sini, jangan sungkan untuk belajar menunggang kuda yang dimiliki penduduk lokal. Dijamin seru dan menantang!
Buat Kamping juga Asyik Banget
Bukit Telletubbies ala Tan Toraja ini memang masih baru. Namun, keindahan yang ditawarkan bikin geleng-geleng kepala. Hampir setiap angle dari lembah dan perbukitan ini fotogenik. Semua bisa disambar dengan kamera sehingga kamu pasti betah.
Bagi mereka yang ingin menikmati kawasan ini lebih lama, padang rumput yang luas membentang bisa dijadikan camping ground. Kamu bisa mendirikan tenda di sini dan menikmati malam alat perbukitan sunyi Tana Toraja yang menentramkan. Oh ya, jangan lupa liat langit malam di kawasan ini yang bebas polusi cahaya.
Nama: Wisata Ollon
Alamat: Buakayu, Bonggakaradeng, Buakayu, Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan 91872, Indonesia
Inilah ulasan singkat tentang wisata Ollon yang menjadi primadona baru di Tana Toraja. Semoga ke depannya destinasi wisata ini bisa dikembangkan dengan baik dan dijaga kealamiannya agar tidak rusak! Next