Ada banyak destinasi wisata di Bandar Lampung yang harus jadi must-visited list Teman Traveler, salah satunya adalah Vihara Thay Hin Bio. Arsitektur dan desainnya layak untuk dibahas dan dipelajari. Lebih lengkapnya, simak infonya berikut ini!
Baca juga : 5 Tempat Nongkrong Vintage di Sleman, Tempat Bersantai Sehabis Jalan-jalan
Awal Mula Vihara
Tempat ibadah ini disebut-sebut sebagai vihara paling tua di Provinsi Lampung. Keberadaannya bermula pada tahun 1850 saat seorang pemuka agama dari daratan Tiongkok bernama Po Heng datang ke Telukbetung, salah satu daerah di Bandar Lampung.
Dia membawa patung Kwan Im Phu Sha. Bersama masyarakat setempat, Po Heng membangun rumah ibadah untuk menyimpannya. Rumah ibadah itu diberi nama Cetya Avalokitesvara.
Pada tahun 1883, Gunung Krakatau meletus dan mengakibatkan tsunami. Gelombang mengerikan ini menghantam daerah pesisir Lampung dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada, termasuk Cetya Avalokitesvara.
Dibangun Ulang Setelah Hancur karena Tsunami
Seperti bangunan di sekitarnya, Cetya Avalokitesvara juga rusak parah. Untung saja patung Kwan Im dapat diselamatkan. Untuk menggantikan bangunan lama yang rusak, tak jauh dari tempat semula dibangun lagi tempat ibadah baru. Bangunan itulah yang sekarang kita kenal sebagai Vihara Thay Hin Bio.
Meski telah berusia lebih dari satu abad, vihara yang terletak di Jalan Ikan Kakap Nomor 35, Bandar Lampung ini tetap terlihat cantik. Bangunannya tampak terawat dan dikelola dengan baik. Tempat ibadah ini terdiri dari dua lantai. Lantai dasar diberi nama Ruang Bhaktisala dan lantai di atasnya bernama Ruang Dharmasala. Di kedua lantai tersebut banyak tersimpan patung.
Tiket Masuknya Gratis!
Vihara Thay Hin Bio terbuka untuk umum, tidak hanya bagi umat yang datang untuk beribadah. Wisatawan yang datang tidak dipungut biaya masuk alias gratis. Tak jauh dari vihara terdapat pusat oleh-oleh khas Lampung. Setelah berbelanja di sana, biasanya wisatawan juga singgah di sini.
Saat memasuki area vihara, kita akan melewati gapura megah dengan patung naga di atasnya. Berada di bangunan utama, nuansa khas Tiongkok semakin terasa. Banyak ornamen ala negeri tirai bambu itu, seperti lampion, tiang-tiang bulat bertuliskan aksara Mandarin, serta lilin-lilin berukuran besar. Warna merah mendominasi interior vihara.
Ramai Saat Imlek
‘Thay’ memiliki arti besar, ‘Hin’ berarti kebahagiaan, dan ‘Bio’ adalah tempat ibadah. Jika dijabarkan, maknanya adalah tempat beribadah atau berkumpulnya orang-orang yang berbahagia. Saat perayaan Imlek, vihara ini dipadati oleh umat yang datang untuk melakukan puja dan berdoa. Masyarakat setempat juga turut hadir untuk memeriahkan suasana. Di sepanjang jalan akan diadakan festival dan pertunjukan barongsai.
Siapkan Kamera Kalian, Ada Banyak Spot Instagramable
Saat berada di dalam vihara, Teman Traveler boleh berkeliling di sepanjang bangunan. Di pilar-pilar yang bertuliskan aksara Mandarin, terdapat syair Buddha Dharma. Syair tersebut berisi nasihat tentang ajaran kebaikan dan kemanusiaan, misalnya harus saling membantu dan tidak membiarkan orang lain menderita. Pada lilin-lilin besar berwarna merah yang terus menyala terdapat makna pengabdian yang tidak mementingkan diri sendiri karena terus menerangi.
Teman Traveler juga boleh berfoto di area dalam vihara. Banyak spot yang menarik untuk dijadikan latar berfoto. Namun perlu diingat, karena kalian sedang berada di tempat ibadah, utamakan kesopanan dan jaga ketenangan.
Bagaimana, jadi penasaran dan ingin singgah di Vihara Thay Hin Bio? Jangan lupa masukkan ke itenerari jika kalian berlibur di Bandar Lampung. Next