Bandung terkenal karena pesona alam dan tempat wisatanya yang klasik dan eksotis. Salah satunya yang akan dibahas kali ini adalah Curug Cimahi. Apa yang membuatnya istimewa? Simak ulasan berikut ini!
Baca juga : Mix and Match Kece Ala Randi Bachtiar, Suami Tasya Kamila untuk Inspirasi Traveling
Tertinggi di Bandung
Curug Cimahi berlokasi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Tempat wisata ini berjarak 20 kilometer dari pusat Kota Bandung. Dinamai ‘Curug Cimahi’ karena aliran air terjun ini berasal dari Sungai Cimahi yang ada di atasnya.
Air terjun yang memiliki panjang 87 meter ini merupakan air terjun tertinggi di Bandung. Meski pernah dihadang longsor beberapa tahun yang lalu, tempat wisata ini kini sudah memiliki fasilitas senyaman mungkin untuk dikunjungi para wisatawan.
Wahana yang Terjangkau
Letak pintu masuk curug ini dekat dengan terminal angkot Cisarua yang berwarna kuning. Jika memiliki waktu yang cukup lama, kamu bisa menuju tempat ini dengan menggunakan angkutan umum, jika tidak sebaiknya menggunakan motor untuk efisiensi waktu.
Harga tiket masuknya Rp20.000 untuk satu orangnya. Kerena saya menggunakan motor, biaya parkir yang dikenakan Rp3.000 saja. Saya tiba di sana pukul 10.00 sehingga udara disana semakin segar sekali. Tempat ini bisa dikunjungi dari jam 08.00 sampai jam 17.00.
Sajikan Keindahan Paripurna
Tempat ini memiliki dua spot balkon untuk menikmati keindahan curug yang tinggi ini. Dari atas sini juga aku bisa melihat balkon yang lebih rendah yang lebih dekat menuju curug di banding spot balkon yang paling atas. Yang unik juga, di balkon ini kursi dan mejanya terbuat dari ban mobil. Ramah lingkungan sekali bukan?
Karena ingin melihat curug dari jarak yang sangat dekat, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke bawah menuju curug. Tangga menuju curug juga sudah nyaman untuk berjalan kaki dan memiliki pembatas yang aman.
Jalanan yang Panjang dan Menguras Energi
Kurang lebih waktu yang ditempuh untuk menuju curug adalah 30 sampai 40 menit tergantung kondisi badan yang fit dan tidak terlalu menghabiskan waktu dengan berfoto – foto. Selama di perjalanan menuju curug kamu akan disuguhi dengan pemandangan hijau yang sangat indah sekali.
Ada pos juga untuk dipakai pengunjung beristirahat sebelum meneruskan perjalanannya menuju curug atau kembali ke parkiran. Memang untuk menuju curug ini maupun pulang kamu membutuhkan tenaga dan kondisi badan yang benar – benar fit. Jangan lupa bekal air minum ya!
Kamu juga harus berhati – hati ketika berjalan di tangga yang dekat dengan curug karena dinding tebing ini meneteskan air sehingga membuat lantainya basah. Sebaiknya kamu berjalan sambil berpegangan di pembatas tangga yang ada.
Sampai ke Destinasi Surgawi
Sesampainya di curug saya bahagianya bukan main. Pemandangan yang sangat indah. Tebing air terjun ini juga tidak kalah cantiknya. Jika sore hari air terjun ini di beri cahaya lampu sehinga nampak seperti air terjun pelangi. Tanpa cahaya lampu pun air terjun ini sudah menampakkan keindahannya.
Batu – batu di sekitar air terjun ini juga sangat indah untuk kamu jadikan latar untuk berfoto. Tidak lupa di tempat ini ada musala dan toiletnya. Tak lupa, kalian akan menemukan aneka penjual makanan atau pakaian, khususnya bagi wisatawan yang membutuhkan baju ganti setelah berenang atau sekedar bermain air di curug ini.
Aktivitas Sehabis Bermain Air
Sayangnya masih ada pengunjung yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan. Tapi jangan khawatir, area yang lebih bersih masih banyak yang bisa kamu temui di curug ini. Pengunjung yang datang bukan hanya warga lokal melainkan mancanegara bersama dengan keluarga nya juga banyak.
Saya datang ketika tempat ini masih sepi. Semakin siang tempat ini semakin ramai dikunjungi. Karena sudah puas menikmati keindahan curug in saya memutuskan untuk kembali ke tangga paling atas. Di siang hari saya melihat monyet-monyet berkeliaran di sekitar tebing dan curug ini. Selagi tidak dibuat terancam, monyet ini tidak akan mengganggu pengunjung, menurut pengalaman saya.
Rasanya tidak sia-sia setelah menuruni tangga sejauh ini dan menaikinya untuk kembali pulang. Pemandangannya luar biasa menakjubkan. Tapi tempat ini memang sangat rawan terkena longsor karena memiliki tebing yang tinggi. Jika tempat ini rawan atau dalam masa perbaikan, pengelola tidak akan membukanya untuk sementara waktu.
Itulah tadi pengalaman saya dalam menjelajahi pesona Bandung yang satu ini. Bagaimana? Yuk segera masukkan destinasi favorit ini ke dalam itinerari keren kalian! Next