Berbicara tentang tempat menikmati keindahan sunrise di Indonesia, sepertinya tidak akan ada habisnya. Setiap tempat pasti menyimpan keunikannya tersendiri. Salah satu dari sekian banyak tempat itu, ada di Puncak Kawah Ijen. Gunung yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi ini mnejadi salah satu incaran pendaki dikarenakan keindahan sunrise di ujung Timur Pulau Jawa sangat mempesona.
Baca juga : 4 Kelaq Legendaris, Makanan Favorit Nusa Tenggara Barat yang Bikin Nagih!
Agustus menjadi bulan yang sangat tepat (golden time) untuk menikmati keindahan sunrise dari pucak ini, karena posisi matahari tidak tertutup pegunungan yang berada di sekitar Kawah Ijen. Oleh karena itu, hamparan awan terbentang luas dengan dibarengi oleh munculnya matahari dapat Teman Traveler nikmati. Pemandangan seperti ini seakan membuat Teman Traveler berada di Negeri Awan. Sangat menarik bukan?
Tidak hanya itu, pantulan cahaya matahari saat terbit menambah keindahan kawah biru ijen. Hal ini merupakan kesempatan yang tepat untuk mendokumentasikan keindahannya.
Menikmati keindahan sunrise di Kawah Ijen ini penting sekali untuk memperhitungkan persiapan dan manajemen waktu, terutama bagi pendaki yang baru mendaki Kawah Ijen. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan :
1. Lakukan Pemanasan dan Penyesuaian
Biarpun Kawah Ijen merupakan gunung yang mudah untuk didaki, bukan berarti Teman Traveler bisa meremehkannya ya. Karena sejatinya, ketika berkegiatan di alam, kita sedang mengundang bahaya. Maka dari itu hal yang perlu dipersiapkan adalah fisik dan mental. Sebelum mendaki, usahakan untuk melakukan pemanasan dan penyesuaian terlebih dahulu. Kegiatan ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada tubuh Teman Traveler, seperti keseleo. Berjalan-jalan di area parkir Paltuding merupakan cara jitu untuk melakukan pemanasan dan penyesuaian di sana.
2. Bawalah Perbekalan
Setiap pendaki disarankan untuk membawa perbekalannya masing-masing seperti air minum dan makanan. Hal ini merupakan cara untuk bertahan ketika terpisah dari rombongan atau Teman Traveler merupakan solo hikers. Perbekalan sangatlah penting, sebab sangat mungkin Teman Traveler merasa lapar dan haus akibat tenaga terkuras pada saat mendaki.
3. Perhitungkan Waktu
Untuk menikmati keindahan sunrise di puncak Kawah Ijen, Teman Traveler membutuhkan waktu normal sekitar 3 jam. Bagi pendaki yang ingin melihat Blue Fire terlebih dahulu sebelum melihat sunrise, usahakan memulai pendakian pada pukul 01:00 WIB. Karena untuk melihat blue fire dan sunrise sekaligus, membutuhkan kurang lebih 4 jam pendakian, sehingga ketika Teman Traveler tidak terlambat melihat sunsrise.
Bagi Teman Traveler yang hanya ingin menuju puncak sunrise, pendakian bisa dimulai pada pukul 02:00 WIB atau jika Teman Traveler ingin memulai pendakian pukul 01:00 WIB, lakukanlah pendakian dengan perlahan, agar ketika sampai puncak tidak menunggu terlalu lama untuk menyaksikan sunrise. Estimasi matahari terbit dari Puncak Kawah Ijen adalah pukul 05:30 WIB.
Apabila Teman Traveler tidak kuat untuk melakukan pendakian tetapi ingin sekali menikmati keindahan puncak Kawah Ijen yaitu blue fire dan sunrise nya. Jangan khawatir, di Kawah Ijen sudah terdapat gerobak dorong untuk mengangkut pendaki ke puncak dan bahkan siap mengantar sampai turun lagi ke pos pertama pendakian. Jika ingin menggunakan gerobak, Teman Traveler perlu perisiapkan uang yang cukup tinggi, karena untuk menggunakan jasa tersebut Teman Traveker harus membayar Rp800.000 pergi dan pulang. Mau coba?
Cantik bukan sunrise dari puncak Kawah Ijen? Jangan lupa masukkan list destinasi wisata Agustus 2020 ke Kawah Ijen ya Teman Traveler Next