Punya waktu luang singkat di Purwakarta? Jangan lupa untuk mengunjungi tempat iconic yang satu ini yakni taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara. Jaraknya hanya 500 meter dari Stasiun Purwakarta. Hanya dengan berjalan kaki santai, Teman Traveler akan sampai ke taman air yang dijuluki Situ Buleud ini. Waktu tempuh sekitar 10 menit sehingga sangat cocok untuk Teman Traveler kunjungi jika hanya memiliki waktu berwisata yang singkat.
Baca juga : Pulau Senja, Satu dari Banyak Potensi Wisata di Sulawesi Tenggara
Jam Operasional
Taman ini dibuka dari jam 06:00 pagi sampai jam 09:00 pagi, kemudian dibuka kembali pada jam 05:30 sore sampai jam 09:00 malam. Siapa saja boleh memasuki taman ini dengan cuma-cuma sesuai jam operasionalnya. Percayalah, taman ini sangat bersih. Hal itu mungkin disebabkan karena tempat ini ini tidak di buka 24 jam demi menjaga keasrian dan kebersihan taman bagi para pengunjung.
Pertunjukan Air Mancur
Jika Teman Traveler datang pada pukul 06:00 pagi. Udaranya masih sangat sejuk terlebih jika berkunjung selesai gerimis. Teman Traveler juga dapat melihat patung-patung harimau yang mengelilingi patung Prabu Siliwangi yang mengeluarkan pancuran air ke Situ Buleud.
Melihatnya tanpa lampu saja, Teman Traveler pasti akan terpesona. Apalagi kalau Teman Traveler berkesempatan langsung menyaksikan pertunjukan air mancur yang hanya ada ketika malam Minggu. Jadi, kalau punya kesempatan jangan sampai melewatkan momen yang satu ini ya!
Pertunjukan air mancur itu menampilkan tarian indah yang dimainkan oleh air mancur di sekeliling Situ Buleud tersebut ditambah lampu warna-warni yang menghiasi jalannya pertunjukan.
Fungsi Lain Taman
Taman ini banyak juga digunakan pengunjung untuk jogging, memberi makan ikan yang ada di Situ Buleud atau sekedar menikmati pemandangan di tempat duduk yang mengelilingi situ ini. Teman Traveler juga dapat membeli pakan ikan yang dihargai Rp 10.000,- per satu bungkusnya.
Teman Traveler bisa mengelilingi taman ini sambil berjalan santai ataupun duduk menikmati pemandangan dari tempat yang telah disediakan. Track untuk jogging di sini juga sangat nyaman dan bersih, banyak yang berlari atau jogging dari usia muda sampai orang tua.
Ikan Hias Melimpah
Ikan di Situ Buleud ini sangat banyak sehingga menarik perhatian pengunjung anak-anak. Mereka sangat senang membuat ikan-ikan ini berkumpul untuk diberi makan. Meskipun disekitar Situ Buleud ada pagarnya, tetap saja orang tua harus memantau anak-anak cara melempar pakannya ke air.
Jika Teman Traveler datang di hari Minggu, bagian luar taman air mancur ini terdapat pasar Minggu dimana menyajikan jajanan maupun makanan berat yang sering Teman Traveler jumpai juga di Bandung. Meskipun sedang ada pasar Minggu, jalanan disekitarnya tetap kondusif. Tidak hanya di dalam, bahkan di luar taman pun banyak kegiatan yang dilakukan warga sekitar. Ada yang bermain sepeda, bermain sepatu roda atau sekedar menikmati jajanan bersama keluarga.
Lukisan Timbul dan Icon Wisata
Dinding yang mengelilingi taman air mancur ini juga unik. Ada lukisan timbul yang berwarna emas seolah menceritakan kehidupan warga kota Purwakarta pada jaman dahulu dengan gambar yang berbeda-beda. Kamu akan menemukannya baik di dalam taman atau di dinding luar taman.
Menurut sejarah warga, Situ Buleud ini juga dulunya tempat badak berendam. Semuanya berubah ketika era kolonial Belanda memasuki Kota Purwakarta ini dan mengubah Situ Buleud menjadi tempat peristirahatan. Tidak heran jika Teman Traveler melihat patung badak di depan Taman Air Mancur Sribaduga.
Pada sekitar taman juga masih ada taman lainnya seperti Taman Maya Datar, Taman Pasanggrahan dan taman lain dekat alun-alun Purwakarta. Ada masjid agung juga yang jaraknya tidak jauh dari sini. Kurang lebih bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 10 menit, mungkin kurang.
Menghabiskan beberapa jam di kota ini saja sudah takjub dengan sejarah dan karya seni yang ada di sekitar alun-alun Purwakarta begitu memesona. Jika Teman Traveler memiliki waktu luang yang lebih lama, pastikan untuk mengunjungi kota ini dan mengenalnya lebih jauh dari segi wisata alam dan sejarahnya! Next