Batok adalah Bahasa Jawa yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti tempurung kelapa. Disebut Gunung Batok karena warga suku Tengger percaya Gunung Batok berasal dari sebuah tempurung kelapa yang ditendang oleh Resi Bima karena gagal memenuhi syarat menyunting Roro Anteng. Terlepas dari cerita rakyat itu kita harus tahu jika Gunung yang memiliki tinggi 2.440 Mdpl ini terletak berdekatan dengan Gunung Bromo dan Semeru di kawasan pegunungan Tengger. Wilayahnya berada pada perbatasan 4 Kabupaten, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang.
Baca juga : Hostel di Uluwatu Nggak Sampe 100 Ribuan, Udah Bisa Berenang
Gunung Batok adalah gunung mati/tidak aktif yang berdampingan dengan Gunung Bromo di kaldera Gunung Tengger Purba. Untuk orang yang belum pernah ke Bromo dan hanya melihatnya di foto sering menganggap kalau Gunung Batok ini adalah Bromo, karena ukurannya lebih besar dari Bromo yang ada di sampingnya. Tapi satu hal, walaupun Batok adalah gunung mati dan tidak banyak orang yang ingin tahu ada apa di atas puncaknya, tapi bagi pendaki atau pemburu keindahan Gunung Batok memiliki daya tarik terendiri.
1. Meneropong Pura Di Padang Pasir
Datang ke kawasan Bromo tetapi memilih mendaki Gunung Batok bukan pilihan yang salah, justru ini adalah sensasi anti mainstream tersendiri. Jika kita ingin mendaki Gunung Batok waktu yang tepat untuk memulainya adalah sebelum subuh agar kita bisa mendapatkan momment matahari terbit dari atas Gunung Batok. Lokasi Gunung Batok tepat di samping Gunung Bromo, sehingga kita bisa memarkir motor di parkiran motor yang sama saat kita akan naik ke kawah Bromo.
Tepat di belakang toilet area parkir motor adalah jalur pendakian ke atas puncak Gunung Batok. Lama waktu mendaki sekitar 40 menit sampai 1 jam tergantung ketahanan fisik kita. Jika saat pendakian masih gelap jangan lupa memakai head lamp karena jalur pendakian lumayan curam dan berpasir. Tapi curamnya medan akan terbayar saat matahari mulai menyinari, karena kita bisa melihat indahnya lautan pasir Bromo dari atas Gunung Batok. Kita juga bisa melihat Pura Luhur di depan Gunung Bromo yang diselimuti kabut.
2. Bak Gurun Sahara Di Puncak Gunung
Sampai di atas puncak Gunung Batok tentunya yang kita rasakan adalah capek. Tapi dijamin capeknya tidak bertahan lama seletah kita sadar jika kita seperti di kayangan. Pasir putih yang menyelimuti puncak Gunung Batok yang terhampar luas dengan dikelilingi kabut putih di sekitar Gunung Batok membuat seperti di dunia lain.
Saat melihat Gunung Batok dari bawah tidak akan menyangka kalau di atas puncaknya terhampar dataran yang lebih lebar dari lapangan bola, cukuplah buat kita berlari-lari atau berjalan romantis dengan pasangan. Oh iya, buat yang ingin camping mendirikan tenda di atas Gunung Batok juga bisa, tapi jangan lupa membawa jaket tebal karena dijamin suhunya sangat rendah saat malam menjelang pagi.
3. Melompat Di Atas Awan
Momment seru selalu bisa kita ciptakan, seperti halnya saat kita berada di atas Gunung Batok. Pemandangan dari atas Batok sangat eksotik, kita bisa melihat di kejauhan ada dinding tebing di sisi Lumajang, hamparan lautan awan, kawah Bromo yang selalu mengeluarkan asap belerang, jajaran Perbukitan Widodaren, serta di ujung selatan bisa kita dapati puncak Gunung Semeru yang menjulang. Ketika matahari mulai menyingsing ke atas kita bisa foto berbagai phose, seperti melompat di atas awan dan sebagainya dengan background pemandangan eksotik di sekitar Gunung Batok.
4. Mengintip Guratan Bukit Widodaren
Salah satu keuntungan yang bisa kita dapatkan saat naik ke atas puncak Gunung Batok adalah dapat melihat dengan jelas seluruh hal yang ada di Kaldera Gunung Tengger Purba ini, karena Gunung Batok paling tinggi di antara Bromo dan juga Perbukitan Widodaren. Kita kesampingkan Bromo, Jika kita ke Bromo seringkali berfoto dengan background Perbukitan Widodaren maka dari atas Gunung Batok kita bisa melihat lebih jelas guratan-guratan alami yang ada di Perbukitan Widodaren. Dan satu hal lagi kita jadi menyadari jika kawah Bromo menyatu dengan Perbukitan Widodaren, sungguh sangat indah.
5. Melihat Kawah Bromo Dari Puncak Batok
Jika kita berwisata ke Bromo, hal lazim yang biasa kita lakukan adalah menyaksikan sunrise dari atas view point penanjakan di wilayah tosari dan kemudian turun ke lautan pasir untuk kemudian naik tangga ke atas bibir kawah Bromo. Dengan mendaki ke puncak Gunung Batok kita mendapatkan keuntungan berlipat. Kita bisa menikmati saat-saat matahari terbit dengan sangat gamblang, menikmati lautan awan, serta bisa langsung melihat Gunung Bromo dari atas bukan hanya kawahnya saja. Jadi sempatkanlah menengok keindahan yang ditawarkan Gunung Batok, gunung mati pendamping Bromo yang menawarkan eksotika tersendiri. Next