Anda pencinta soto babat . . . ? Jika iya kuliner dari Blitar ini siap menemani malam sobat traveler sambil ditemani api unggun dari tungku masaknya. Sudah berjualan lebih dari 30 tahun yang lalu, Soto Pak Sumaji ini memang memiliki tempat tersendiri bagi pencinta soto babat yang hanya buka saat malam hari.
Baca juga : Kuliner di Jakarta ala The Food Ranger, Vlogger yang Jatuh Cinta dengan Makanan Indonesia
Berlokasi di Jl. Cokroaminoto tepatnya di depan gedung Graha Patria, Soto Pak Sumaji sudah buka menjelang magrhib. Pak Sumaji sendiri sebenarnya asli Madura yang telah menetap lama di Kota Blitar dan setia menjual Soto warisan keluarga hingga sekarang.
Tempat berjualannya sendiri bukanlah kedai atau kios permanen yang biasanya kita temui, namun hanya tenda dengan tiang kayu dan atap terpal di atas pinggiran trotoar yang mudah untuk bongkar pasang ketika selesai berjualan.
Di tengah hiruk pikuknya jalanan kota Blitar, soto lesehan ini memberikan warna tersendiri karena api kecil dari tungku kuah sotonya sesekali menjilat keluar untuk menunjukkan pesonanya kepada pengguna jalan agar mendapat perhatian.
Tidak lepas dari apinya, juga aroma yang dikeluarkan dari racikan soto Pak Sumaji sering membuat pengguna kendaraan roda 2 untuk menoleh sambil sedikit bergumam. Pemerintah kota Blitar sendiri memang masih berbaik hati kepada beberapa penjual seperti Pak Sumaji dan juga beberapa pedagang lain yang menggunakan trotoar sebagai tempat menggantungkan hidup bagi kebanyakan pedagang kecil di kota ini. Terlepas dari itu
suasana kota Blitar memang semarak dengan pedagang kuliner yang memiliki citarasa enak-enak dan tentunya harga terjangkau.
Tidak sulit bagi anda yang ingin mencicipi kuliner Soto Babat Pak Sumaji ini, tinggal datang ke alamat di atas dan cari pedagang di trotoar yang menggunakan api dari kayu sebagai media masaknya dengan ornamen 2 kuali kecil model pikulan. Karena kuliner ini memang tidak memasang nama sebagai penanda dagangannya ditambah lagi penerangan yang
kurang memadai.
Duduk di atas tikar dengan meja kecil sebagai alas mangkuk soto pesanan saya siap untuk dinikmati, bagi anda yang lebih suka dengan lontong sang empu juga menyediakan sebagai pilihan alternatif. Soto aroma khas ini akan mengusik anda untuk mengulak-alik isi soto dalam mangkuk.
Tampilan visual kuah yang kental dan bersantan memanng menjadi ciri khas soto di Blitar, bahkan teman-teman dari luar kota banyak yang setuju bahwa kuliner Blitar mirip jogja karena dominan manis. Tapi apalah daya bagi saya yang tidak kuat menahan lapar dan rasa enaknya kuliner-kuliner disini, tidak akan tahan kawan apalagi harganya yang tidak menguras kantong.
Suapan pertama dari soto saya menggigit daging kelapa serut yang disangrai, mungkin ini yang membuat rasa gurih pada soto pak Sumaji terasa kuat dan nyandu (bikin nagih). Tidak butuh lama bagi saya untuk menghabiskan satu mangkuk soto babat ini karena rasanya yang memang enak, ingin nambah porsi rasanya malu karena saya perempuan.
Tapi untuk pengunjung laki-laki rata-rata 1 mangkuk terasa kurang, hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang minta tambah 1 porsi lagi.
Jangan cuma penasaran sobat kuliner, mampir ke Soto Babat Pak Sumaji akan memberikan pengalaman baru bagi anda yang dari luar kota. Siap-siap kena asap nya ya. Salam kenyang Next