in , ,

Kampung Afrika Blitar, Tempat Liburan Keluarga

Kampung Afrika Blitar
Kampung Afrika Blitar

Dalam beberapa tahun belakangan, berbagai daerah di Indonesia sedang berlomba-lomba untuk berbenah dengan menciptakan berbagai wana wisata baru atau meng upgrade yang sudah ada guna menambah laju perekonomiannya. Kota Blitar termasuk banyak melakukan perubahan dalam mempercantik kota dan menambah jumlah destinasi wisatanya.

Baca juga : Kuliner Gang Sempit di Balikpapan ala Nex Carlos, Jangan Sampai Lolos!

Suasana pintu masuk yang lucu (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Kampung Afrika yang baru diresmikan pada juni 2018 kini menjelma menjadi salah satu tempat favorit anak muda dari dalam maupun luar kota Blitar. Karena mengusung tema yang unik dan menarik yaitu suasana khas penduduk Afrika yang lengkap dengan ornamennya. Terletak di jl. Sultan Ageng Tirtoyoso desa Santren Kel.

Gerbang utama yang cukup menarik (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Tanggung Kec.Kepanjen kidul kota Blitar Jawa Timur wana wisata ini buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB dengan area parkir roda 2 dan roda 4 yang sangat luas dan mudah dalam akses keluar masuknya kendaraan. Harga tiket masuknya masih standart Rp. 10.000,- untuk weekday dan Rp. 15.000,- untuk akhir pekan.

Cukup banyak tanaman hias yang menyejukkan mata (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Ornamen-ornamen yang dibuat menyerupai aslinya akan menyambut setiap pengunjung ketika sudah mendekati wana wisata dengan banner besar disertai patung kayu yang lucu. Dan ketika akan memasuki area utama kita akan mendapati Tulisan Kampung Afrika kapital besar warna
yang menarik dan atraktif.

Salah satu bentuk rumah yang ditampilkan (c) Mei Indriani/Travellingyuk

Spot pertama setelah melewati gerbang utama para pengunjung akan disuguhkan dengan rumah khas penduduk Afrika yang berbentuk melingkar seperti rumah iglo suku eskimo di kutub utara. Dikanan
dan kiri setiap bangunan khas Afrika oleh pengelola dihiasi tanaman dengan warna-warni yang khas dan ditata dengan apikmembentuk suatu pola.

Di kanan kiri bangunan selalu diberi tanaman hias berpola (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Antara bangunan satu dengan yang lain terdapat jalan dengan beberapa tempat duduk yang dapat dijadikan sebagai spot foto atau sekedar menikmati pemandangan. Setelah puas melihat-lihat bangunan dan ornamen khas Afrika saya melanjutkan ke area yang bisa dibilang
khusus disediakan sebagai area outbond.

Disini disediakan mini track, panggung atraksi dan orasi serta menara flying fox dengan ketinggian kurang lebih 10 meter. Hal ini tentunya membuat tempat ini menjadi pilihanyang tepat bagi grup rombongan yang ingin mengadakan kegiatan bersama.

Area playground nya tidak terlalu luas sehingga mudah dalam pengawasan (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Nah bagi orang tua tempat ini bisa dijadikan salah satu agenda tempat wisata karena kelengkapan area playground ketangkasan yang menyenangkan dengan pengawasan yang mudah sambil mengenalkan potensi alam dan edukasi pengetahuan. Ditambah lagi area ini
menyediakan wahana air namun dengan luasan tidak terlalu besar dan ditambah ada satu spot belajar melukis yang siap dipandu oleh staf pengelola yang terampil.

Termasuk spot yang paling banyak untuk spot foto(c) Mei Indriani/Travelingyuk

Daerah berdirinya kampung Afrika ini sebenarnya merupakan area UKM industri kerajinan, dimana penduduk sekitar banyak yang membuat kerajinan berbahan dasar kayu seperti kendang, peralatan memasak, aksesoris, furniture rumah, miniatur dan masih banyak lagiyang sudah
berskala ekspor.

Area parkir yang luas dan nyaman (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Jadi bagi anda yang sekaligus penasaran bagaimana suasana kehidupan masyarakat afrika jaman dahulu sekaligus menambah pengetahuan tentang kerajinan, maka tempat ini cocok sebagai salah satu pilihan berlibur yang nyaman.   Next

ramadan
Pantai Sendiki

Pantai Sendiki, Pantai di Malang yang Sepi nan Asri

5 Pulau Unik Di Dunia, dari yang Seram hingga Negeri Dongeng