Baru-baru ini warganet disibukkan dengan perdebatan video Instagram tentang para pendaki yang berjubel bak pasar rakyat. Alih-alih ingin menikmati ketenangan di puncak gunung, hal tersebut justru membuat banyak pendaki menjadi risih. Kita telusuri dulu yuk!
Baca juga : Beburu Sunset di PIK Kendal Bisa Bikin Traveler Ketagihan
Kasus Viralnya Gunung Gede bak Lautan Manusia
Dalam video Instagram berdurasi singkat, seorang pendaki membagi momen di jalur pendakian yang dipenuhi manusia bak pasar rakyat. Video tersebut diunggah oleh jakarta.keras pada tanggal 13 Desember 2020. Menurut beberapa netizen yang ikut mengomentari postingan tersebut, jalur pendakian tersebut adalah jalur Gunung Putri menuju Gunung Gede Pangrangro. Sementara, seseorang yang mengambil video tersebut tidak menyebutkan lokasi pasti gunung yang viral tersebut. Dirinya hanya menyayangkan kondisi pendakian yang dipenuhi para pendaki yang sedang beristirahat. Padahal ia ingin menikmati suasana tenang selama pendakian.
Fakta Menarik dibalik Viralnya Pendakian bak Pasar Rakyat
Ada fakta menarik yang muncul dalam kasus viralnya pendakian tersebut. Salah seorang warganet dengan nama Instagram pendakilawas menyebut jika video tersebut adalah video lama bertahun-tahun lalu yang diunggah kembali. Bahkan, beberapa netijen ikut berkomentar dan membenarkan informasi tersebut. Ada pula netijen yang memberi informasi jika tiap pekan pendakian Gunung Gede selalu dipenuhi lautan pendaki bak pasar.
Fenomena Pendakian Penuh Manusia di Berbagai Gunung
Bukan hanya Gunung Gede saja yang viral akibat berjubelnya para pendaki yang beristirahat maupun yang sedang menjajaki jalur pendakian. Tahun 2019 lalu Gunung Andong yang berlokasi di perbatasan Salatiga juga ramai seperti pasar di tiap akhir pekan. Medan yang mudah dan waktu tempuh yang singkat menyebabkan Gunung Andong kerap kali terlihat ramai dan nampak sesak di tiap weekend-nya.
Dampak Melubernya Pendakian
Melubernya pendakian di pendakian gunung tentu memberi dampak negatif pada lingkungan sekitar gunung. Pasalnya, banyak sekali para pendaki nakal yang berani membuang sampah sembarangan yang menyebabkan lingkungan gunung menjadi tak asri lagi. Secara tak langsung, hal tersebut juga membuat penghuni hutan yang dipercaya keberadaanya menjadi gusar.
Terlepas dari benar atau tidaknya lokasi gunung yang sedang viral, sudah seyogyanya para pendaki ikut menjaga lingkungan dengan tidak berbuat seenaknya terhadap hutan. Pihak pengelola juga dapat melakukan tindakan preventif dengan membatasi jumlah pendaki dan memperketat lagi tiap jalur pendakian yang ditempuh agar tidak terjadi lumeran pendaki yang nampak seperti pasar minggu. Pasalnya, hutan adalah sumber oksigen terbesar manusia yang harus dijaga kelestariannya. Next