Kota Malang adalah salah satu kota dengan destinasi wisata alamnya yang tak pernah ada habisnya. Mulai dari wisata lautan, pegunungan, hingga wisata modern semua dapat disuguhkan di kota ini. Kota Malang tepat berada di lingkaran pegunungan yang salah satunya termasuk gunung tertinggi di Pulau Jawa dan menjadi seven summit Indonesia. Mungkin gunung tersebut sudah menjadi incaran dikalangan semua pendaki. Siapa yang tak tahu akan nama dan keberadaannya, semua akan mengetahui gunung tersebut.
Baca juga : 4 Wisata Buatan NTB yang Pas Temani Liburanmu
Gunung Semeru tentunya akrab di telinga para traveler yang sering mendaki. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini memang menawarkan pesona yang tak pernah ada habisnya. Mulai dari pendaki pemula sampai pendaki profesional ingin menaklukkan gunung ini. Bahkan wisatawan dengan pengalaman mendaki yang minim pun tak ketinggalan ingin merasakan pengalamannya mendaki Gunung Semeru.
Jalur pendakian Semeru hingga saat ini hanya satu jalur mengingat untuk keselamatan para pendaki. Jalur tersebut berada di Ranu Pane, Lumajang. Namun akses menuju desa Ranu Pane melewati Tumpang – Poncokusumo Malang. Jalur yang berliku liku dengan pemandangan indah menemani pendaki hingga basecamp. Pendakian hingga puncak Semeru memakan waktu hingga 3 hari 2 malam. Watu tersebut adalah waktu paling aman melalui hingga atap pulau Jawa.
Ada beberapa spot sebagai tempat terfavorit bagi pendaki sebelum menuju puncak Mahameru, yaitu Ranukumbolo. Danau epik yang digadang gadang sebagai danau paling indah di kawasan pegunungan. Nuansa sunrise dengan latar danau membuat momen tersebut tak akan pernah ditinggalakn oleh semua pendaki Semeru. Yang kedua adalah Oro-oro ombo, lautan tumbuhan verbena yang menjadi hama bagi semua tumbuhan ini sebenarnya memiliki keindahan yang mebuat semua pendaki takjub. Namun apa daya, pengelola TNBTS dengan berbagai cara berusaha memusnahkan tamanan tersebut,
Yang ketiga adalah padang saban Kalimati, dimana pendaki bakal disuguhi puncak tertinggi dipulau Jawa didepan mata pas. Hingga gerutan-gerutan tanah pasir puncak kelihatan dari tempat tersebut. Kalimati adalah shelter pendakian terakhir sebelum menuju puncak. Memiliki 1 sumber dengan nama sumber mani yang berjarak sekitar 500 meter dari area pendirian tenda. Perlu diingat saat mengambil air, ajaklah teman mendaki mu untuk menemani, karena sumber mani adalah pusat sumber semua hewan liar seperti babi hutan, rusa bahkan macam kumbang.
Suatu perjuangan yang luar biasa adalah treking melewati arcopodo hingga puncak. Jalur pasir dan batu membuat pendaki memakan waktu antara 6 jam hingga 7 jam perjalanan. Uniknya pendaki cukup menempuh waktu 1 jam untuk perjalan turun hingga Kalimati. Tetaplah mematuhi peraturan untuk tidak mendekati kawah, karena setiap 10 hingga 15 menit kawah jonggring saloko mengeluarkan dentuman keras diiringi dengan asap hitam pekat menjulang tinggi. Tidak diperkenankan berada dipuncak lebih dari 30 menit atau lebih dari jam 09.00 karena arah angin mulai menuju puncak kawasan pendakian. Next