Omicron Menyebar, Dunia Penerbangan Batalkan Ratusan Jadwal Saat Natal

Perayaan Natal harusnya menjadi waktu untuk bertemu dengan kerabat tercinta. Namun gara gara Omicron, ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan. Mengutip dari berbagai berita salah satunya dari Travel and Leisure, Banyak maskapai penerbangan asal Amerika Serikat seperti United Airlines dan Delta telah membatalkan ratusan penerbangan selama akhir pekan Natal karena dampak varian Omicron yang menyebar dengan cepat.

Baca juga : Pilhan Resort Tepi Pantai di Phu Quoc, Liburan Mewah di Vietnam

Secara nasional kasus Omicron dalam sepekan ini berdampak langsung pada dunia penerbangan. Hingga pembatalan beberapa penerbangan dan memberi tahu pelanggan yang terkena dampak sebelum mereka datang ke bandara. Pihaknya telah meminta maaf atas gangguan tersebut dan sedang bekerja keras untuk mengatur ulang perjalanan dan membuat mereka bisa melakukan perjalanan mereka untuk liburan.

Sejumlah maskapai penerbangan juga menyarankan penumpang untuk memantau situs pelacak Flight Aware terkait pembaruan terbaru. Maskapai Delta menjelaskan, bahwa mereka sedang bekerja cepat untuk memperbaiki situasi. Tim Delta telah kehabisan semua opsi dan sumber daya – termasuk perubahan rute dan penggantian pesawat dan awak untuk menutupi penerbangan terjadwal – sebelum membatalkan sekitar 135 penerbangan untuk hari Jumat, imbuhnya.

Situasi sama juga terjadi di Jerman. Lufthansa, maskapai penerbangan Jerman telah berurusan dengan pembatalan penerbangan karena kekurangan pilot. Meskipun ini bukan pertama kalinya kekurangan staf karena Covid-19, varian Omicron telah mengubah musim liburan yang sibuk menjadi waktu yang paling menegangkan dalam setahun karena kasus Covid-19 telah meningkat secara dramatis menjelang Natal.

Untuk RI sendiri telah menghimbau kepada masyarakat luas untuk tidak berpergian ke luar negeri jika tidak ada urgensinya sama sekali. Memang lebih baik berdiam diri di rumah dan pelepas penat ke destinasi wisata cukuplah didalam negeri tercinta ini, agar berbagai virus yang tergolong mematikan itu tidak berdampak buruk bagi warga RI. Next