in ,

Sering Sakit Telinga Saat Mendaki? Ini Tips Mencegahnya

Mendaki menjadi salah satu aktivitas yang paling digemari oleh anak muda di Indonesia. Mengingat di Tanah Air tersedia banyak sekali gunung yang tinggi, rasanya ini jadi tampak wajar ya. Tapi persiapan untuk mendaki ternyata tidak sembarang loh. Harus disiapkan dengan matang apalagi jika tidak ingin dapat kendala.

Baca juga : River Tubing at Santirah, a New Adventure in Pangandaran

Kendala atau masalah tidak hanya bisa datang saat mendaki tapi juga setelahnya. Salah satunya seperti mengalami sakit telinga. Biasanya, saat atau setelah melakukan pendakian kemampuan telinga untuk mendengar jadi berkurang. Atau rasanya seperti berdengung sehingga membuat tidak nyaman. Normalkah ini?

Permasalahan ini ternyata termasuk yang paling sering terjadi pada seorang pendaki. Dalam laman Klikdokter misalnya, ada yang bertanya tentang sakit telinga setelah mendaki gunung. Laman tersebut juga menjelaskan bahwa kondisi telinga yang sakit ini sama dengan sakit yang biasa muncul ketika naik pesawat terbang.

Jadi, keduanya sama-sama mengakibatkan sakit telinga karena adanya perbedaan tekanan udara. Perubahan yang terjadi tiba-tiba membuat tuba eustachius gagal membuka sehingga membuat cairan dalam gendang telinga menumpuk. Akibatnya, pendengaran jadi agak berkurang atau kamu mungkin mendengar suaramu jadi lebih kencang.

Lantas adakah cara untuk mencegahnya? Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk mencegah efek sakit pada telinga setelah naik gunung:

  • Tidak perlu terburu-buru turun gunung. Turun secara perlahan tidak akan membuat telinga mengalami perubahan tekanan udara yang mendadak atau tiba-tiba.
  • Kunyah permen karet. Tips ini biasanya juga disarankan ketika naik pesawat terbang. Tujuannya tentu saja membuat tekanan di tenggorokan sehingga kamu melakukan aktivitas menelan. Ini akan membuka tuba eustachius tadi.
  • Hindari mendaki saat pilek dan batuk. Keadaan yang tidak fit tentu saja akan membuatmu repot selama mendaki. Terlebih ketika sedang batuk atau pilek, sakit pada telinga akan makin parah. Oleh karena itu sebaiknya tunda pendakian saat batuk pilek menyerang.
  • Menggunakan obat seperti oxymetazoline ternyata juga disarankan untuk mencegah muncul sakit pada telinga. Obat ini sebenarnya merupakan pereda hidung tersumbat namun bisa digunakan sebagai tindakan pencegahan. Jika ragu, sangat disarankan untuk berkonsultasi pada dokter.

Awal tahun seperti ini biasanya menjadi momen favorit untuk melakukan pendakian. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan segala sesuatunya termasuk hal-hal yang dapat mencegah sakit telinga saat mendaki. Semoga membantu ya! Next

ramadan

Lembah Nirwana Kendal, Air Kolam Renangnya Langsung Dari Pegunungan

Kiri Coffe House Jaksel, Cafe Cozy Dengan Konsep Japanese Super Keren