Arif Santoso
Kudus salah satu kota di Jawa Tengah penghasil rokok kretek terbesar di Indonesia. Namun siapa sangka kota kecil ini memiliki pesona alam yang begitu memukau. Seperti Bukit Puser Angin di Kudus beberapa minggu belakangan ini banyak bermunculan di media sosial. Spot tempat ini bagaikan Raja Ampat di Papua. Meskipun idak seindah raja ampat di Papua sana, namun cukuplah untuk “ngadem” dan memanjakan mata.
Baca juga : Masjid Lautze 2, Indahnya Toleransi di Sudut Bandung
Sebuah bukit dengan pemandangan waduk dan perbukitan hijau. Ditengah tengah waduk terdapat gundukan yang menyerupai pulau kecil lengkap dengan pepohonan hijau yang menyelimutinya. Itulah mengapa bukit puser angin kerap disandingkan dengan wisata raja ampat. Lokasi bukit puser angin sendiri tepat berada diatas Waduk logung atau bendungan logung. Waduk ini sendiri sudah berdiri sejak 2014 lalu dengan membendung aliran sungai logung. Selain digunakan untuk mengendalikan banjir, waduk ini juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Kudus.
Nah teman traveler yang ingin menikamti keindahan waduk, bisa segera beranjak hingga puncak Puser Angin. Dari sini sejauh mata memandang terlihat waduk, aliran sungai logung, perbukitan hijau dan sebuah gunung yang terlihat samar samar jauh dibelakang. Namun karena ini spot wisata baru di Kudus, maklum saja kalau jalan menuju bukit puser angin terbilang jelek yakni berupa bebatuan dan tanah liat. Untuk kamu yang datang saat musim hujan, siap siap untuk bermain dengan lumpur saat menuju puncak.
Oleh sebab itu tidak kami sarankan untuk datang kesini setelah hujan. Pengelolaanyapun masih ala kadarnya, belum ada fasilitas penunjang dan warung. Hanya kesadaran warga lokal saja yang sering kerja bakti membersikan tempat dan memperbaiki jalan. Yah, semoga saja pemerintah setempat mulai melirik dan memperbaiki jalanan untuk kelancaran pengunjung.
Lokasi tepatnya berada di desa klaling karang subur, Kecamatan jekulo, kabupaten kudus, Jawa Tengah. Letaknya juga tak jauh dari bumi perkemahan klaling subur. Hanya sekitar 30 menit dari pusat kota Kudus. Akses jalan menuju Bukit emmang masih makadam. Hanya saja jalanya, masih terbilang jelek jadi pastikan kendaraan kalian dalam kendaraan fit. Namun semua akan terbayar begitu sampai di puncak.
Untuk loket masuk emmang masih belum tersedia alias gratis, namun saat kamu menitipkan kendaraan untuk parkir, ada kotak yang diisi dengan seikhlasnya. Dan jika tersedia petugas parkir, maka tarif parkir berlaku seharga Rp. 2.000 per motor dan Rp. 5.000 per mobil. Next
