Masa kecil memang identik dengan permainan. Waktu seharian hanya dihabiskan dengan bermain dengan kawan-kawan tanpa memikirkan beban dan kewajiban. Pastinya dong, hanya bermain yang terbesit dalam pikiran dan rencana ketika masanya. Tak terasa waktu sudah mendekati sore hari, bau lepek dan rambut klimis sesampai dirumah selalu mendapat omelan dari bunda. Ah, kenangan indah, serasa kangen banget!
Baca juga : Mengintip Uniknya Desa Sasak Sade di Lombok
Bedanya dengan anak kecil sekarang, yang sibuk dengan gadget atau handphone dengan permainan game online yang sungguh bikin sebel. Keindividuan anak kecil sekarang menjadikan momok ketika besar nanti. Dulu permainan tradisional seperti lompat karet dan boy boyan selalu hadir diantara anak-anak kecil yang cukup menguras tenaga. Sehat, bugar, dan penuh semangat menjadi permainan masa kecil.
Lompat Karet
Lompat karet identik dimainkan dengan anak perempuan walau terkadang anak laki-laki pun turut memeriahkan permainan ini. Cara memainkannya sangat sederhana, dengan merangkai gelang karet hingga menyerupai tali panjang kemudian melaluinya sesuai tahapan. Ketinggian karet dimulai dari betis, naik ke lutut, bawah perut, pinggang, dada, telinga, kepala, hingga setinggi tangan diacungkan keatas. Dan siapa yang berhasil melompat hingga tahapan terakhir dialah yang menang.
Boy-boyan
Boy-boyan merupakan permainan seru dari tanah sunda yang dimainkan secara berkelompok. Bahan yang digunakan adalah bola tenis dan susunan kereweng ditumpuk keatas. Permainan ini bisa dimainkan oleh segala jenis gender, anak perempuan ataupun laki-laki.
Cara memainkannya cukup unik. Satu orang menjadi kucing sebagai tim kalah dan bertugas mengejar kelompok lawan yang berhasil meruntuhkan susunan kereweng. Tim lawan yang menang dan terkena bola tenis akan bergabung dan menjadi kucing. Jadi, untuk kamu yang menang, hindari lemparan bola tenis ya, dan segeralah ke lingkaran berisi kereweng yang jatuh dan susunlah semua kereweng. Pemenangnya ditentukan oleh siapa yang duluan berhasil menyusun tumpukan genteng atau ketika semua orang menjadi kucing.
Permainan Anak dari Indonesia Timur
Bnayak sekali permainan tradisional Indonesia yang kerap dimainkan oleh banyak anak kecil. Buat teman traveler yang berada di tanah Jawa, mungkin permainan akan sama dengan Indonesia bagian Timur tentunya memiliki nama yang berbeda. Nah, apa saja sih nama permainan seperti lompat karet atau boy-boyan di Indonesia Timur. Simak ulasan berikut ini.
Ceklen (Sulawesi Utara)
Untuk kamu yang tinggal di tanah Jawa, mungkin bingung dengan nama Ceklen, padahal sering juga kita mainkan semasa kecil. Permainan unik ini biasa kita kenal dengan sebutan bekel. Media yang digunakan adalah sebuah bola karet dan cangkang kerang kecil.
Cara mainnya juga sama seperti memain bola bekel, yaitu dengan memantulkan bola ke atas dan mengambil kerang secepat dan sebanyak mungkin sebelum bola kembali memantul ke bawah.
Bilu-Bilulu (Gorontalo)
Bilu-Bilulu adalah permainan khas dari Gorontalo dimana di tanah Jawa dinamakan Gobak Sodor. Permainan ini biasa dimainkan oleh dua kelompok dimana tiap kelompok memiliki peran yang berbeda.
Ada penjaga dan pemain. Penjaga bertugas untuk menghadang pemain agar tidak melewati garis. Pemain dikatakan menang kalau berhasil melewati penjaga hingga pintu terakhir. Kalau bagian tubuhnya ada yang dikenai penjaga, maka pemain akan kalah.
Tilako (Sulawesi Tengah)
Tilako adalah sebuah permainan tradisional dari Sulawesi Tengah, hingga kini sering dijumpai. Di tanah Jawa permainan ini sering dinamakan dengan Enggrang. Pastinya sudah paham dong media yang digunakan terbuat dari bambu yang diberi pijakan sebagai tempat pijakan kaki untuk menggerakkan permainan.
Permainan yang membutuhkan kekuatan dan keseimbangan agar tidak jatuh ini menggunakan kaki dan tangan. Berjalan dengan tegas dimana yang bergerak hingga garis finis tanpa jatuh itulah pemenangnya.
Nah itulah ketiga permainan tradisional dari timur Indonesia yang memiliki cara bermain yang sama namun dengan nama yang berbeda. Apapun namanya, kita tetap Indonesia. Next