in ,

Perang Air, Tradisi di Kampung Bustaman Menjelang Ramadan

Tradisi Perang Air
Tradisi Perang Air

Indonesia memang menarik untuk dijelajahi.Tidak hanya soal keindahan alam, tradisi yang dipegang erat oleh masyarakat kita juga unik dan berbeda dari lainnya. Salah satunya tradisi menyambut Ramadan yang bisa dirayakan dengan kenduri, arak-arakan atau karnaval hingga berendam di sungai. Selain itu, acara perlombaan hingga pembagian bingkisan juga sering ditemukan di beberapa tempat. Wah, bagaimana acara menjelang bulan suci di kotamu?

Baca juga : Jangan Pernah Bertelanjang Kaki di Kamar Hotel, Ini Alasannya

Dilansir dari Merdeka, ada satu lagi tradisi menjelang Ramadan yang terbilang seru dan menjadi wisata di Semarang. Tepatnya berada di Kampung Bustaman, Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah yang setiap tahunnya menggelar perang air. Acara dimulai dari siang hari, di mana semua warga menyiapkan air berwarna-warni yang dibungkus dalam plastik. Bukan sembarangan, airnya diambil dari sebuah sumur yang dekat dengan Mushala Al Barokah.

Perang Air di Semarang
Perang Air di Semarang [image source]
Menjelang sore hari, semua warga Kampung Bustaman pun berkumpul di halaman Musholah Al Barokah untuk pembacaan doa. Prosesi doa ini dipimpin oleh sesepuh kampung dan dilanjutkan dengan tradisi perang air. Tentu saja, acara tersebut langsung menghebohkan kampung dengan suara tertawa dan teriakan banyak orang. Uniknya lagi, tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh para remaja tapi juga orang tua hingga anak-anak ikut melempar air.

Gebyur Bustaman
Gebyur Bustaman [image source]
Berdasarkan penuturan warga, acara tersebut merupakan tradisi peninggalan Kiai Bustaman, pendiri kampung. Saat menjelang Ramadan, beliau mengguyurkan air dari sumur kampung ke cucunya. Karena itu pula, acara yang dikenal dengan nama Gebyur Bustaman ini selalu rutin dilakukan tiap tahun. Tujuannya tidak lain untuk membersihkan diri dari kesalahan. Mereka juga berharap gebyur ini dapat menghilangkan dendam antar warga.

Nah, kamu yang berniat melihat serunya warga saling lempar air, datang saja ke Kampung Bustaman. Namun, kamu harus menunggu satu tahun lagi karena Gebyur Bustaman sudah digelar pada tanggal 21 Mei 2017 kemarin. Tidak perlu khawatir, kamu masih bisa berkunjung ke Masjid Agung Kauman yang berjarak sekitar 700 meter dari Kampung Bustaman. Selain bisa berjalan-jalan juga tidak lupa dengan menjalankan ibadah kan? Next

ramadan

Lereng Gunung Lawu Punya Telaga Seindah ini

Jalur Kereta Api

Aman dari Macet, Kereta Api Jurusan Ciwidey Segera Dibuka