Berkunjung ke Pulau Dewata tak melulu harus datang ke pantai, juga kafe di sekitarnya. Masih banyak destinasi lain yang layak untuk dikunjungi. Salah satunya adalah air terjun, seperti beberapa rekomendasi di bawah ini.
Baca juga : The Coziest Places to Hang Out and Eat in Canggu
Air Terjun Aling-Aling
Air Terjun Aling-Aling dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan pepohonan hijau yang mengambarkan bahwa daerah tersebut masih perawan dari perambahan hutan. Jatuhannya terpecah menjadi dua bagian dengan debit air yang berbeda. Bagian sebelah kanan lebih besar serta deras dibandingkan air terjun bagian. Ketika menuju ke Air Terjun Aling-Aling, kamu juga akan melewati 2 air terjun kecil.
Air Terjun Kroya
Aliran deras pada Air Terjun Kroya jatuh dari ketinggian sekitar 12 meter. Berbeda dengan air terjun pada umumnya, batuan yang teraliri air di tempat ini dapat digunakan untuk perosotan. Karena konturnya cukup mulus layaknya perosotan buatan dan tidak berbentuk tegak vertikal, tak heran jika tempat ini selalu menjadi ajang mengetes adrenalin.
Air Terjun Gitgit
Walaupun harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki, sepanjang medan kamu tak akan kecewa. Pemandangan yang memesona ketika melewati sawah, kebun kopi maupun cengkeh, akan membuatmu lupa jika nafas telah mulai tersengal-sengal. Ketinggiannya yang mencapai 35 meter, membuat Air Terjun Gitgit menjadi tertinggi di Bali.
Air Terjun Banyumala
Air Terjun Banyumala mengalir dari lembah yang memiliki tiga sisi. Jatuhannya terpecah menjadi dua, namun semua air terjun yang mengalir menyatu dalam kolam seluas 20 meter. Dengan air yang jernih, kolam sedalam 2 meter dapat terlihat jelas oleh mata. Meski aman untuk berenang, tapi tetap jangan terlalu dekat dengan jatuhan air ya.
Beruntunglah kita hidup di negara dengan iklim tropis di mana beragam destinasi wisata dapat ditemukan. Begitupun ragam flora dan fauna yang tersebar, walaupun beberapa telah terancam punah. Air terjun adalah salah satu dari sekian banyak kekayaan Indonesia yang dapat kita nikmati untuk melepas penat. Jadi kapan ke sini? Next