Liburan di tahun 90-an tentu berbeda dengan zaman sekarang. Dengan perkembangan teknologi, ada berbagai hal yang lebih mudah dilakukan. Gaya para traveler pun juga berubah seiring berjalannya waktu. Kini, seperti apa jika berbagai hal tentang wisata dari kedua generasi tersebut dibandingkan? Simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga : 4 Wisata di Karangasem Bali yang Anti Mainstream, Pulang-pulang Pengen Balik Lagi
Di era 90-an kamping lumrah dilakukan di sekitar dan bahkan di dalam rumah. Dengan tenda dari sarung, kita sudah merasa jadi orang yang paling beruntung. Di zaman sekarang berkemah bahkan difasilitasi ala hotel mewah. Ada Internet bahkan lengkap dengan colokan listrik.
Kamera tustel sangat populer di kalangan generasi 90-an. Senjata wajib jika ingin mengabadikan momen indah. Kini, semua semakin mudah karena ada alat yang semungil action cam dan jenis kamera lainnya.
Kalau ingin foto bagaimana? Generasi 90-an handal untuk meminta bantuan orang lain. Traveler zaman sekarang cukup mandiri dengan tongsisnya.
Jika sekarang bisa memanfaatkan google dan sosial media untuk cari informasi wisata. Zaman dulu traveler harus lebih dulu ke agen perjalanan dan mengumpulkan brosur wisata. Ribet, tapi tetap memberikan sensasi yang menyenangkan.
Musik adalah ‘teman’ terbaik saat melakukan perjalanan. Jika traveler zaman now akrab dengan iPod untuk memainkan musik, walkman adalah andalan generasi 90-an.
Aplikasi peta bisa dijalankan di smartphone, liburan ke tempat baru pun siapa yang takut. Belum lagi dengan teknologi seperti GPS yang membuat kita tak perlu takut tersesat. Sangat kontras dengan era 90-an, di mana peta seolah menjadi lentera dalam gulita. Penunjuk jalan yang wajib ada.
Sebelum berangkat, traveler 90-an harus menyiapkan uang tunai dalam berbagai pecahan. Semakin ribet kalau ke luar negeri karena harus menukarkan mata uang lebih dulu. Kini, uangmu bisa keluar dengan mudah lewat mesin ATM.
Alat komunikasi juga beda jauh. Dulu pakai handphone monophonic, sekarang pakai smartphone. Mungkin ada di antara kamu yang masih menyimpan handphone dengan layar hitam putih atau monophonic itu.
Menjadi traveler di tahun 90-an harus siap jiwa raga. Menuju tempat wisata harus estafet atau berganti-ganti transportasi. Kini kamu bisa memanfaatkan angkutan yang bisa dipesan secara online. Belum lagi sekarang sudah ada ojek online di berbagai kota.
Itulah beberapa perbedaan antara traveler di tahun 90-an dan zaman sekarang. Kamu termasuk yang mana? Jika punya pengalaman lain. Silakan ceritakan di kolom komentar ya! Next